TEMPO.CO, Surabaya - Peneliti senior Pusat Studi Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (Pusdeham) Surabaya, Aribowo, mengatakan berdasarkan survei yang dilakukan, Saifullah Yusuf, Khofifah Indar Parawansa dan Tri Rismaharini berpeluang besar memenangkan pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun depan. Menurut Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga itu, tiga tokoh tersebut selalu berada dalam tiga besar survei.
Saifullah adalah Wakil Gubernur Jawa Timur saat ini, Khofifah Menteri Sosial dan Risma Wali Kota Surabaya. “Sejak survei kami tiga tahun lalu, popularitas mereka konsisten di tiga besar,” ucap Aribowo saat dihubungi Tempo, Ahad, 26 Maret 2017.
Baca: Pilkada Jawa Timur 2018, Siapa Kandidat Demokrat?
Aribowo berujar impitan popularitas dan elektabulitas antara Saifullah, yang akrab disapa Gus Ipul, dengan Khofifah tidak berubah sejak pemilihan Gubernur Jawa Timur pada 2009 dan 2013. Meskipun Khofifah dua kali kalah oleh pasangan Soekarwo-Saifullah, namun selisihnya tipis.
Tingkat keterkenalan Khofifah, ujar Aribowo, belakangan makin besar karena sejak menjabat Menteri Sosial, Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama itu rajin berkunjung ke pelosok Jawa Timur. Adapun Risma muncul sebagai figur baru dari kalangan nasionalis. “Risma juga bisa dijual karena relatif bagus dalam memimpin Surabaya,” katanya.
Tokoh lain yang juga gencar berkampanye, seperti Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur Halim Iskandar dan bekas Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin dinilai Aribowo belum mampu mengerek elektabilitas dan popularitasnya. Begitu pula dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Simak: Pilkada Jatim, NasDem Pertimbangkan Gus Ipul dan Khofifah
Peneliti Laboratorium Ilmu Politik dan Rekayasa Kebijakan (Lapora) Universitas Brawijaya Malang Faza Dhora Nailufar juga mengungkapkan hal senada. Menurut Faza, saat melakukan survei menjelang pemilihan kepala daerah Malang dan Batu beberapa waktu lalu, Lapora menyisipkan pertanyaan tentang calon Gubernur Jawa Timur yang paling dikenal publik. “Gus Ipul, Khofifah, Risma yang tertinggi,” ujar dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya itu.
Meski demikian, di kalangan masyarakat perdesaan, kata Faza, Saifullah masih lebih populer. Di wilayah selatan Jawa Timur, seperti Pacitan dan Ponorogo misalnya, nama Risma tidak terlalu dikenal. Risma, kata Faza, lebih dikenal oleh masyarakat di kawasan Gerbangkertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya dan Sidoarjo).
Lihat: Pilkada Jatim, Bupati Banyuwangi Masuk Bursa?
Namun, kata Faza, peran calon wakil gubernur yang digandeng juga menentukan. Faza melihat Agus Harimurti Yudhoyono berpeluang menambah bobot calon gubernur jika putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (AHY) yang pernah berlaga di Pilkada Jakarta itu bersedia menjadi calon wakil gubernur.
Berdasarkan simulasi Lapora, kata Faza, pasangan Gus Ipul-AHY atau Khofifah-AHY punya peluang bagus mengatrol suara. Sebab, AHY dipandang sebagai figur muda dan punya dukungan partai. “Apalagi Ketua Partai Demokrat Jawa Timur dipegang oleh Soekarwo, dia politikus cerdas,” ujar Faza.
KUKUH S. WIBOWO