TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Agama DPR, Muhammad Ali Taher Parasong, menilai kenaikan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) tahun ini sebesar Rp 249.008 diiringi dengan peningkatan kualitas pelayanan yang akan dirasakan oleh para calon jemaah haji. Tahun ini, BPIH dipatok sebesar Rp 34.890.312. Adapun BPIH tahun lalu sebesar Rp 34.641.304.
"Naik 0,72 persen. Namun, kenaikan itu tidak sebanding dengan peningkatan 25 item pelayanan ibadah haji yang akan diterima para jemaah. Investasi yang dibangun lebih besar dibandingkan kenaikan BPIH. Investasi untuk tenda saja Rp 210 ribu per orang. Belum investasi komponen lainnya," kata Ali dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 24 Maret 2017.
Baca: Kuota Ditambah, DPR Minta Perbaikan Penyelenggaraan Haji
Menurut Ali, komisinya bersama Kementerian Agama telah bersepakat untuk mengganti seluruh tenda yang ada saat ini dengan tenda yang berkualitas lebih baik dan lebih besar, dapat menampung 35-40 jemaah. Jumlah tenda pun ditambah menjadi 5.350 buah. "Di dalam tenda di Arafah dilengkapi dengan air cooler dan kipas angin yang membuat jemaah menjadi lebih nyaman," ujarnya.
Ali menuturkan, kenaikan BPIH tersebut telah mempertimbangkan faktor inflasi dan kenaikan harga avtur. Walaupun harga avtur hanya naik 11 sen, kata dia, tidak tertutup kemungkinan pada September mendatang akan terdapat peningkatan harga kembali. "Frekuensi makan jamaah pun akan ditingkatkan menjadi 25 kali untuk di Mekkah dan 18 kali untuk di Madinah," tuturnya.
Baca Juga:
Baca juga: Wapres JK: Kuota Bertambah, Pemerintah Siap Layani Haji
Terkait dengan santunan terhadap keluarga korban jatuhnya crane, politikus Partai Amanat Nasional itu mengatakan bahwa Komisi VIII akan terus mendorong pemerintah untuk menindaklanjutinya dan mempertanyakan santunan tersebut kepada pemerintah Arab Saudi. Ali berharap, semua hak yang dijanjikan oleh pemerintah Arab Saudi dapat segera diselesaikan.
ANGELINA ANJAR SAWITRI