TEMPO.CO, Sukabumi -- Kepolisian menelusuri akun media sosial Nanang Kosim, terduga teroris yang tewas ditembak di Cilegon, Banten. Penelusuran itu bermula dari pengakuan istri Nanang, YN yang mengatakan mengenal suaminya baru empat bulan via Facebook.
Untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut, Kepala Kepolisian Sektor Kalapanunggal Ajun Komisaris Sumidjo mengatakan penyidik meminta YN untuk membuka akun Facebook miliknya dan mendiang suaminya. "Tapi selalu mengelak dengan alasan lupa kata sandi atau passwordnya," tutur dia, Jumat 24 Maret 2017.
Baca: Terduga Teroris Banten Nanang Kosim Kenal Istrinya via Facebook
Rumah YN telah digeledah oleh tim Densus 88 Antiteror Polri, anggota Polsek Kalapanunggal dan Polres Sukabumi pada Kamis, 23 Maret 2017. Penggeledahan memakan waktu sekitar 2,5 jam, namun tidak menemukan benda-benda mencurigakan maupun berbahaya. Untuk kepetingan penyidikan YN saat ini dibawa ke Mapolres Sukabumi di Pelabuhan Ratu.
Nanang Kosim tewas dalam penyergapan Kamis lalu. Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menggerebek empat terduga teroris di wilayah Banten sekitar pukul 12.00 WIB.
Baca: Nanang Kosim, Terduga Teroris Banten Dikenal Mudah Bergaul
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan Achmad Supriyanto dan Icuk Pamulang pada mobil pertama. Keduanya menyerah saat dihadang aparat kepolisian. “Sehingga dapat langsung ditangkap,” kata Rikwanto melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 23 Maret 2017.
Namun, kata Rikwanto, Nanang Kosim dan Ojid Abdul Majid yang berada di mobil kedua, tidak kooperatif. Menurut dia, keduanya justru memacu kendaraan dan menabrak mobil petugas yang menghadang. “Sehingga dilumpuhkan oleh petugas dan dalam perjalanan ke rumah sakit tersangka Nanang meninggal dunia,” ujar Rikwanto.
ANTARA | ARKHELAUS W.
Simak: Nanang Kosim Simpul Teror Thamrin, Bom Samarinda, dan Halmahera