TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menanggapi positif hasil survei mengenai dua setengah tahun kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dia tak mempermasalahkan penilaian terkait rendahnya tingkat kepercayaan publik pada partai politik, di era Jokowi-JK.
"Ya baguslah survei-survei itu merupakan suatu serapan aspirasi masyarakat," ujar Wiranto di depan kantornya, di Jakarta, Jumat, 24 Maret 2017.
Baca : Survei Indo Barometer, Popularitas Agus Yudhoyono Bayangi Jokowi dan Prabowo
Menurut dia, pihak manapun yang terlibat dalam survei adalah bagian dari proses antisipasi dan introspeksi bagi pemerintah ke depannya. Penilaian masyarakat dipandang Wiranto mendukung pembenahan segala aspek, termasuk politik.
"Terlepas dari bagaimana sumber-sumber dalam pelaksanaan survei itu, paling tidak ini merupakan masukan yang konstruktif jadi kita sikapi dengan positif thinking saja," ujarnya.
Sejumlah lembaga survei, seperti Indobarometer sempat mengindikasi buruknya kepercayaan masyarakat terhadap partai politik di masa Jokowi-JK. “Sebanyak 51,3 persen masyarakat menilai politik buruk,” ujar Direktur Eksekutif Indobarometer Muhammad Qodari di Jakarta, Rabu lalu.
Simak : Terduga Teroris Ini Disebut Beli Senjata untuk Pelaku Bom Thamrin
Metode yang digunakan Indobarometer adalah acak untuk menghitung 1.200 responden di 34 provinsi dengan angka margin of error sekitar 3 persen. Hasil survei pun menunjukkan bahwa masyarakat puas atas kinerja Jokowi-Kalla, tapi meminta perbaikan di sisi ekonomi, terutama lapangan pekerjaan.
Kelemahan di aspek kepercayaan juga berdampak terhadap tingkat kedekatan masyarakat dengan parpol. Hal itu diyakini karena banyak kader partai yang terjerat kasus hukum, termasuk korupsi.
Hasil yang kurang lebih serupa pun sempat dikeluarkan dalam survei kinerja Kabinet Jokowi-JK sebelumnya. Selain Indobarometer, pihak yang juga melakukan survei adalah Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)
YOHANES PASKALIS