Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tuberkolosis Mewabah di Perkotaan, Gerakan Ketuk Pintu Digalakkan

image-gnews
TEMPO/Hariandi hafid
TEMPO/Hariandi hafid
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta  – Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Mohamad Subuh mengatakan persebaran penyakit tuberkulosis (TB) terjadi lebih cepat di perkotaan. “Daerah paling banyak ditemukan tuberkulosis adalah perkotaan karena lingkungan kumuh, padat, sehingga penularannya lebih cepat,” kata dia di kantornya, Kamis, 23 Maret 2017.

Menurut Subuh, dari hasil pemantauan gerakan Ketuk Pintu selama kurang dari dua pekan pada sekitar 120 ribu rumah di seluruh Indonesia, ditemukan sedikitnya 600 kasus tuberkulosis. Temuan itu umumnya di wilayah-wilayah kota besar, termasuk Jakarta dan Medan. Ia menilai daerah perdesaan justru sedikit ditemukan kasus tuberkulosis karena wilayah tersebut cenderung lebih bersih.

Baca: Bakteri Tuberkulosis Mati karena Vitamin C

Subuh menyebutkan penyebaran kuman tuberkulosis bisa terjadi dalam tiga cara. Pada orang yang terkena tuberkulosis, kata dia, apabila bicara, maka akan menghasilkan 0-210 partikel kuman tuberkulosis.

Kuman tersebut juga lebih mudah menular melalui batuk yaitu dengan 0-3500 partikel kuman dari penderita tuberkulosis. Bahkan dengan bersin, kuman bisa jauh lebih cepat menular karena partikel yang dihasilkan mencapai 4.500-1 juta.

Subuh menilai penyakit tuberkulosis memang membutuhkan penanganan serius. Orang yang terkena tuberkulosis bisa menjadi resisten apabila tidak teratur minum obat. Terbukti, tuberkulosis resisten obat (MDR) saat ini tercatat masih menunjukkan tren meningkat.

Pada 2009 tercatat hanya ada sebanyak 66 kasus TB resisten obat. Pada 2013 tercatat ada 1.094 kasus tuberkulosis resisten obat. Sedangkan pada 2016 meningkat menjadi 2.483 kasus TB resisten obat. Namun angka kasus yang dapat diobati pun meningkat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Simak: Mamalia Laut Bawa Tuberkulosis ke Amerika

Subuh mengimbuhkan penyakit TB bukan mengerucut pada persoalan medis saja, namun merupakan serangkaian persoalan yang kompleks. “Faktor lingkungan, sosial, perumahan, perekonomian, gizi, dan kemiskinan,” kata dia.

Salah satu cara untuk mengatasi persoalan tuberkulosis, Kementerian Kesehatan saat ini tengah menggalakkan gerakan Ketuk Pintu untuk mendeteksi gejala tuberkulosis di setiap rumah.

Lihat: Belajar dari Olga Syahputra, Tip Agar Tak Kena Meningitis

Subuh menuturkan gerakan itu secara komprehensif akan memeriksa kondisi kesehatan lingkungan di rumah dan mencari kasus-kasus tuberkulosis. Menurut dia secara statistik, kasus tuberkulosis banyak ditemui di perkotaan dan kawasan kumuh. “Makanya kami konsentrasi kepada daerah perkotaan,” kata dia.

DANANG FIRMANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

1 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

2 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

21 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

57 hari lalu

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.


174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

Warga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis menuju Rafah, akibat operasi darat Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas di selatan Jalur Gaza, 25 Januari 2024. Setidaknya 50 warga Palestina tewas di Khan Younis dalam 24 jam terakhir. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut


Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

16 Januari 2024

Ilustrasi Pameran Alat Kesehatan/Istimewa
Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

Pastikan produk-produk terkait kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, yang dibeli memiliki izin edar agar terjamin aman, bermutu, bermanfaat.


PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

15 Januari 2024

Ilustrasi garam. Shutterstock
PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

Kelebihan garam bisa memicu berbagai masalah kesehatan, hingga merambat kepada penyakit ginjal kronis.


Setahun setelah Legalisasi, Thailand Berencana Larang Penggunaan Ganja untuk Rekreasi

11 Januari 2024

Ilustrasi ganja.  REUTERS/Blair Gable
Setahun setelah Legalisasi, Thailand Berencana Larang Penggunaan Ganja untuk Rekreasi

Thailand sedang menampung opini publik untuk RUU terbaru yang akan melarang penggunaan ganja rekreasional.


Alodokter Lolos Uji Coba Regulatory Sandbox, Berstatus Direkomendasikan Kemenkes

8 Januari 2024

Platform kesehatan digital Alodokter meluncurkan fitur terbaru dari Alomedika bernama Alomedika eCourse, universitas daring khusus dokter pertama di Indonesia. (ANTARA/HO-Alodokter)
Alodokter Lolos Uji Coba Regulatory Sandbox, Berstatus Direkomendasikan Kemenkes

Alodokter adalah platform kesehatan digital yang digunakan lebih dari 30 juta pengguna aktif setiap bulan.


Vaksinasi Covid-19 2024 Berbayar, Epidemiolog Sarankan Digratiskan

4 Januari 2024

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Vaksinasi Covid-19 2024 Berbayar, Epidemiolog Sarankan Digratiskan

Pemerintah hanya memberikan vaksinasi Covid-19 gratis untuk dua kelompok prioritas.