TEMPO.CO, Bangkok- Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin menyampaikan bahwa kabar pentolan kelompok teror ISIS asal Indonesia, Bachrumsyah, tewas dalam serangan bunuh diri di Suriah belum bisa dipastikan. Sebab, katanya, proses identifikasi jenazah belum tuntas
"Kematian Bachrumsyah belum bisa dipastikan karena kondisi Suriah tak kondusif untuk melakukan identifikasi," ujar Syafruddin saat dicegat awak media di Thailand, Rabu, 22 Maret 2017.
Baca juga:
Bachrumsyah Tewas, Polri: Otoritas Suriah Masih Identifikasi
Kabar tewasnya Bahrumsyah awalnya beredar dari kantor media asal timur tengah, Al-Masdar News. Al Masdar menyebut Bahrumsyah tewas dalam serangan bunuh kepada Pasukan Suriah di Palmyra yang gagal. Sebabnya, bom yang dibawa Bahrumsyah meledak lebih dulu sebelum sampai ke tujuan.
ISIS sempat mengkonfirmasi Bachrumsyah tewas lewat sosial media mereka. Namun, mereka mengklaim serangan tokoh yang terkenal karena mengundang WNI untuk bergabung ke ISIS tersebut mengenai sasaran.
Baca pula:
Ternyata Bukan Bachrumsyah yang Tewas Bom Bunuh Diri
Syafruddin menjelaskan, identifikasi terhadap jenazah yang diduga Bahrumsyah sulit dilakukan di Suriah karena nyaris tak ada alat uji medis di sana. Padahal, untuk memastikan identitas sebuah jenazah, dibutuhkan tes mendalam seperti tes DNA.
Untuk saat ini, kata Syafruddin, dirinya lebih memilih untuk skeptis dahulu atas kabar meninggalnya Bachrumsyah. Lagipula, investigasi mendalam masih berjalan hingga sekarang.
Silakan baca:
Bachrumsyah Disebut Tewas, Ini Respons Kementerian Luar Negeri
"Kami terus berkoordinasi dengan pihak Turki serta Suriah. Informasi yang kami terima, posisi Bachrumsyah memang di Suriah (saat serangan berlangsung)," ujar Syafruddin mengakhiri.
Sebagai catatan, Bachrumsyah dikabarkan dipilih langsung oleh pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi untuk memimpin Katibah Nusantara, unit pasukan asal Nusantara yang berperang di Raqqa, Suriah.
Sebelum berangkat ke Timur Tengah, 2014 lalu, dia sempat memimpin kelompok teror Mujahidin Indonesia Barat merupakan jaringan Pro Isis. Beberapa kompatriotnya yang juga tak kalah terkenal adalah Bahrum Naim, Abu Jandal, dan Aman Abdurrahman.
Bahrun Naim, sebagaimana diketaui, adalah orang yang disebut Kepolisian mengotaki serangan di Thamrin, Jakarta, awal 2016 lalu. Sementara Abu Jandal adalah orang yang menantang TNI/Polri melalui video propaganda pada 2015.
ISTMAN MP
Video Terkait: Teror di London, 5 Tewas dan Puluhan Orang Terluka