TEMPO.CO, Surabaya - Angka korban meninggal karena kecelakaan di Jawa Timur cukup tinggi. Data Kepolisian Daerah Jawa Timur dalam Operasi Simpatik Semeru 2017 menyebutkan, hanya dalam kurun 20 hari, korban mencapai 152 orang. Artinya, dalam sehari ada 7-8 orang meninggal dunia.
"Ini angka yang luar biasa. Ini menggambarkan bahwa angka kecelakaan di Jawa Timur cukup tinggi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera kepada wartawan di Mapolda Jawa Timur, Rabu, 22 Maret 2017.
Baca juga:
2020, Kecelakaan Lalu Lintas Ditargetkan Turun 50 Persen
Angka itu, kata dia, lebih tinggi daripada Operasi Simpatik Semeru 2016. Namun dia tidak bisa menunjukkan data korban meninggal pada tahun lalu. Untuk menekan angka kematian, pihaknya meminta peran aktif masyarakat untuk tertib berlalu lintas dalam berkendara di jalan.
Dalam operasi tahun ini total terjadi 1.108 kecelakaan dengan rincian korban meninggal 152 orang, luka berat 89 orang, luka ringan 1.543 orang, dan kerugian materi Rp 1,2 miliar. Sedangkan jumlah pelanggaran dalam operasi kali ini 229.010 pelanggaran.
Baca pula:
Banyak Kecelakaan, JK Minta Sistem Transportasi Dibenahi
Pelanggaran paling banyak dilakukan kendaraan roda dua dengan pengendara berusia 16-25 tahun. Karena jumlah pelanggar didominasi generasi muda, mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan tersebut meminta para orang tua dan guru melakukan pengawasan ketat kepada mereka.
Dia juga meminta para orang tua dan guru melarang mereka membawa motor saat berangkat ke sekolah. "Kalau pulang malam, para orang tua tolong menanyakan ke anaknya dari mana. Kalau tidak pulang, dicari di mana," ujarnya. Selain itu, dia menegaskan hal tersebut menjadi ancaman bagi generasi muda.
Operasi ini digelar serentak di seluruh Indonesia pada 1-20 Maret 2016. Operasi ini bertujuan meningkatkan simpati masyarakat terhadap polisi lalu lintas guna mendukung kebijakan Promiter Kapolri dalam rangka terciptanya keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.
NUR HADI