TEMPO.CO, Jakarta - Gempa berkekuatan 5,2 skala Richter (SR) mengguncang sejumlah kawasan sekitar Kepulauan Maluku, Rabu sore, 22 Maret 2017. “Masyarakat di sekitar diharap tenang, karena gempa tidak berpotensi tsunami.” Pesan itu disampaikan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika BMKG, Moch. Riyadi dalam siaran pers.
Riyadi mencatat, gempa terjadi pukul 15.02 WIB di Samudera Hindia atau 173 kilometer barat laut Maluku Tenggara Barat, berada di 6,86 lintang selatan dan 129,95 bujur timur. “Ini jenis gempabumi tektonik.”
Baca: Gempa Denpasar, Pusat Vulkanologi Waspadai Gunung Rinjani
Sampai saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa. BMKG masih mengumpulkan laporan mengenai korban dan kerusakan akibat kejadian ini.
Menurut Riyadi, gempa itu berada di kedalaman 60-300 kilometer akibat menunjamnya lempeng Australia ke lempeng Eurasia. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu penyesaran mendatar (strike slip fault).”
Baca juga:
Menteri Pendidikan: Literasi Indonesia Tertinggal 4 Tahun
Hari Air Sedunia, PDAM Sulit Capai Bandung Timur, Barat, Selatan
Gempa hanya terjadi satu kali. Hasil monitoring BMKG hingga saat ini belum menunjukkan adanya gempa susulan.
Sebelumnya, BMKG juga merilis adanya gempa yang melanda sejumlah kota di Bali. Gempa berkekuatan 5,6 SR mengguncang Kuta, Tabanan, dan Mataram di kedalaman 125 kilometer. Titik gempa terjadi di 8,79 lintang selatan 115,19 bujur timur.
AVIT HIDAYAT