TEMPO.CO, Jakarta - Cara orang mengungkapkan kekesalannya berbeda-beda. Presiden Joko Widodo pun punya cara menyampaikan kekecewaannya terhadap kasus tangkap tangan pungli di Pelabuhan Peti Kemas Samarinda. Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar berhasil menemukan uang kontan sejumlah Rp 6,13 miliar yang diduga hasil pungutan liar di Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Samarinda, Kalimantan Timur.
Jokowi menyebut angka Rp 6,1 miliar tersebut sebagai angka yang besar. Ia meyakini hasil pemerasan selama ini tentu jauh lebih besar. "Itu baru yang ketahuan, lho," katanya akhir pekan lalu. "Hati-hati, saya ingatkan."
Baca juga:
Pungli Pelabuhan, Ketua DPRD Samarinda Minta Wali Kota Cabut SK
"Saya ingatkan agar semuanya berhati-hati. Layani dengan baik, layani dengan cepat, karena Saber Pungli bekerja," ucap Jokowi mengingatkan pejabat publik.
Baca pula:
Pungli Pelabuhan, Polisi Buru Abun dan Cekal ke Luar Negeri
Menurut Jokowi, sistem yang ada harus diperbaiki. Pemerintah sendiri terus berusaha meningkatkan pelayanan dengan melakukan sejumlah perbaikan. "Ini perlu kami ingatkan semuanya bahwa kita ini ingin memperbaiki sistem yang ada," ujarnya.
Satgas Saber Pungli dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016. Meskipun terhitung baru, satgas ini sudah unjuk gigi dalam beberapa kasus pungli di daerah-daerah, termasuk pungli di Pelabuhan Peti Kemas Samarinda.
ISTMAN M.P. | S. DIAN ANDRYANTO