Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lim Lie Po, Bandar Narkoba di Perbatasan Serawak Tewas Tertembak

image-gnews
Prajurit Yonif 644/Walet Sakti anggota Satgas Pengamanan Perbatasan melakukan patroli di wilayah hutan perbatasan Indonesia-Malaysia, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, 8 Desember 2015. Kalimantan Barat merupakan beranda NKRI yang berbatasan darat langsung dengan wilayah Serawak, Malaysia. ANTARA/Ismar Patrizki
Prajurit Yonif 644/Walet Sakti anggota Satgas Pengamanan Perbatasan melakukan patroli di wilayah hutan perbatasan Indonesia-Malaysia, Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, 8 Desember 2015. Kalimantan Barat merupakan beranda NKRI yang berbatasan darat langsung dengan wilayah Serawak, Malaysia. ANTARA/Ismar Patrizki
Iklan

TEMPO.CO, Pontianak -  Badan Narkotika Nasional atau BNN menembak mati bandar sekaligus pengedar narkotika di Jalan Adi Sucipto, Kubu Raya, Kalimantan Barat. Lim Lie Po alias Apoy, bandar obat terlarang itu, kedapatan membawa 11 kilogram sabu-sabu. Kejadiannya berlangsung Senin malam, 20 Maret 2017.

“Tersangka berusia 50 tahun. Tercatat sebagai residivis dalam kasus narkotika," kata Deputi Pemberantasan Narkotika BNN, Inspektur Jenderal Arman Depari di Pontianak, Selasa, 21 Maret 2017. Menurut Arman, Apoy dilumpuhkan saat melawan petugas yang hendak menangkapnya. Apoy sempat dilarikan ke rumah sakit, namun meninggal di tengah jalan.

Berdasartkan penyelidikan BNN, Apoy mendapatkan narkoba dari Gusdiman alias Godeng dan Wahyudi alias Tedung, yang merupakan kurir narkoba. “Sabu-sabu berbentuk kristal ini dibawa dua kurir dari Malaysia, yang diselundupkan di dalam dinding mobil.”

Gusdiman dan Wahyudi tercatat sebagai warga Sekayam, Kabupaten Sanggau.
Keduanya dikuntit petugas sejak keluar dari Entikong, Kalimantan Barat. Mobil warna putih yang ditumpangi tersangka membawa 11 bungkusan narkoba, yang kemudian diterima Apoy.

Arman mengatakan, Sarawak, Malaysia, merupakan negara bagian pemasok narkotika terbesar ke Indonesia. Narkotika masuk melalui Pos Batas Lintas Negara Entikong, Kabupaten Sanggau dari Distrik Tebedu, Malaysia. Kurir kerap mengambil narkotika di salah satu wilayah di Sarawak.

“Kerja sama dengan Polisi Diraja Malaysia sudah dilakukan dengan tukar menukar informasi dan penangkapan pelaku. Tapi faktanya pasokan narkoba dari Sarawak terus terjadi," kata Arman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Arman mengaku, tantangan mengantisipasi penyelundupan narkotika dari negara tetangga cukup berat. Sebab, sepanjang perbatasan terdapat ratusan pintu tidak resmi yang menghubungkan antara daerah Kalimantan Barat dengan Malaysia. Pintu-pintu tersebut tidak memiliki penjagaan.

Perbatasan darat Kalimantan Barat dengan Sarawak Malaysia sepanjang 750 kilometer. Di sepanjang perbatasan ini terdapat lima pintu masuk, tiga di antaranya sudah berstatus Pos Lintas Batas Negara , sedang dua lainnya masih berupa pos jaga. Ratusan pintu tidak resmi yang menghubungkan kedua daerah ini tak lain karena adanya kekerabatan di antara warga setempat dengan warga Malaysia.

"Untuk mengatasi ini, TNI dan Polri melakukan patroli rutin serta meningkatkan pendekatan-pendekatan melalui Bhabinkamtibmas di daerah-daerah tersebut, kepada warga sekitar,” kata Wakil Kepala Polda Kalimantan Barat, Brigadir Jenderal Amrin Remico.

ASEANTY PAHLEVI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

22 jam lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

Bareskrim bersama tim gabungan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta menangkap penumpang Lion Air yang membawa sabu dan ekstasi dari Medan.


Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

1 hari lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

Polres Metro Bekasi Kota menyita 10 kilogram narkoba jenis sabu senilai Rp 10 Miliar saat menangkap MH, residivis dalam kasus sama pada 2022


Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

1 hari lalu

Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantono, memberikan keterangan terkait pelaporan perundungan yang dilakukan terhadap Pilot Loin Air, di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta. 30 Agustus 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.


Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

1 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.


Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

1 hari lalu

Barang bukti dihadirkan dalam Konferensi Pers Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Bareskrim Polri & Polda Jajaran Operasi Escobar 2024 di Gedung Bareskrim Polri Jakarta, 13 Maret 2024. Di antaranya, sabu 2,8 ton, ekstasi 1.030.559 butir, ganja 1,6 ton, kokain 8,64 Kg, tembakau gorilla 127,2 Kg, etamine 24,8 Kg dan obat keras sebanyak 4.875.406 butir. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

Polres Metro Bekasi Kota menangkap pelaku peredaran narkoba berinisial MH yang kerap bertransaksi di Jalan Raya Caman, Pondok Gede, Kota Belasi.


Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

2 hari lalu

Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen Pol. Mukti Juharsa. (ANTARA/Laily Rahmawaty
Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

Dua pegawai maskapai swasta yang diduga sebagai kurir narkoba itu ditangkap saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.


Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

9 hari lalu

Ratusan pemuda ditangkap polisi dalam konvoi malam takbiran di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, 10 April 2024. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

Polisi mendapati enam pemuda yang konvoi saat malam takbiran di kawasan Jakarta Barat positif mengonsumsi narkoba.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

9 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

10 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.


Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

11 hari lalu

Polisi mengamankan pelajar yang melakukan konvoi buka di jalanan, Jakarta, Jumat (5/4/2024). ANTARA/HO-Polsek Metro Tamansari
Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

Polres Metro Jakarta Barat akan memanggil sekolah maupun orang tua dari remaja yang kedapatan konvoi motor membawa petasan dan kembang api.