TEMPO.CO, Jakarta - Kerusakan terumbu karang di perairan Raja Ampat, Papua Barat, oleh kapal pesiar MV Caledonian Sky menyedot perhatian publik. Kerusakan itu terjadi setelah kapal berbendera Bahama tersebut menabrak gugusan terumbu karang di sana, 4 Maret 2017. Proses evakuasi kapal diduga membuat area kerusakannya semakin meluas.
Baca: Terumbu Karang Raja Ampat Rusak, 3 Skema Ganti Rugi Dikaji
Pemerintah daerah Raja Ampat pun berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menurunkan tim lapangan untuk menghitung kerugian akibat kejadian ini. Perhitungan ini masih dilakukan pada Jumat, 17 Maret 2017, dengan melibatkan tim ahli dari kapal Caledonian Sky.
Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati memastikan tragedi kandasnya terumbu karang tidak akan terjadi lagi. "Saya tidak mau menerima kejadian untuk kedua kalinya," katanya di perairan Pulau Kri, Raja Ampat, Papua Barat, Kamis, 16 Maret 2017.
Baca: 2 Cara Cegah Tragedi Terumbu Karang Raja Ampat Terulang
Abdul Faris sangat menyayangkan kejadian tersebut. Ia merasa dirugikan dari segi pariwisata, perikanan, dan persoalan regenerasi terumbu karang untuk masa depan. "Di Kabupaten Raja Ampat yang menjadi ikon kami adalah pariwisata terumbu karang tingkat dunia," katanya.
Berikut ini beberapa fakta tentang kawasan Raja Ampat.
1. Menjadi Kawasan Konservasi Perairan Nasional pada 3 September 2009 melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor Kep.64/Men/2009.
2. Keputusan Menteri yang sama menetapkannya sebagai Suaka Alam Perairan dengan luas 60 ribu hektare.
3. Ditetapkan menjadi kawasan konservasi karena memiliki keanekaragaman sumber daya alam yang tinggi berupa terumbu karang, mangrove, litoral, dan rumput laut.
4. Terletak di “jantung” kekayaan terumbu karang dunia yang dikenal dengan sebutan Segitiga Karang/Coral Triangle.
5. Menjadi kawasan dengan kekayaan jenis ikan karang tertinggi di dunia, yakni 899 jenis ikan karang. Raja Ampat pun diketahui mempunyai 1.104 jenis ikan yang terdiri atas 91 famili. Diperkirakan jenis ikan di kawasan Raja Ampat mencapai 1.346 jenis.
6. Di kawasan ini ditemukan 699 jenis hewan lunak (jenis moluska) yang terdiri atas 530 siput-siputan (gastropoda), 159 kerang-kerangan (bivalvia), 2 scaphopoda, 5 cumi-cumian (cephalopoda), dan 3 chiton.
MITRA TARIGAN | RW | BERBAGAI SUMBER