INFO JABAR - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan siap mendukung upaya normalisasi sungai atau memperbaiki ekosistem daerah aliran sungai (DAS) Citarum dan Cimanuk di wilayah Jawa Barat. Reforestasi atau penghutanan kembali lahan di kedua DAS tersebut akan dimulai April 2017.
"Biasanya memang di hilir yang banyak penyelesaiannya dan pengerukan sungai itu yang sering menjadi penyelesaian," kata Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan, seusai rapat bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, serta Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis , 16 Maret 2017.
Baca Juga:
Aher berharap, dalam 3-4 tahun ke depan bisa melihat perubahan di DAS Citarum dan Cimanuk. "Prinsipnya, Jawa Barat siap menyukseskan progam ini bersama kementerian dan lembaga terkait lain," ucap Aher.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan kerusakan yang terjadi di lahan DAS Citarum luasnya mencapai 18.600 hektare. Sedangkan kerusakan di DAS Cimanuk hulu mencapai 9.400 hektare.
Menurut Siti, secara teknis, upaya reforestasi DAS di wilayah Citarum dan Cimanuk Jawa Barat akan dimulai dengan penanaman secara konvensional, yaitu membagikan bibit kepada masyarakat untuk ditanam di wilayah DAS. Untuk kawasan tak berpenghuni akan dilakukan mekanisme aerial seeding atau pembibitan yang disebar menggunakan helikopter. “Kita juga upayakan perbaikan di hilir sungai dengan membangun infrastruktur pendukung, seperti bendungan dan sumur resapan,” kata Siti.
Baca Juga:
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Imam Santoso menambahkan, untuk perbaikan di kawasan hilir, pihaknya berencana membangun sejumlah curug atau tempat mengalirkan air dan waduk guna mencegah banjir. "Di Cieunteung, kita lakukan pembebasan tanah seluas 8 hektare. Dari sana, air dari Cieunteung akan dipompa ke Citarum. Sedangkan Citarum akan dinormalisasi sepanjang 32 kilometer,” kata Imam.
Menurut Imam, pihaknya akan membuat curug di Jompong dari aliran sungai Citarum berupa terowongan sepanjang 260 meter. Dia berharap penyempitan sungai Citarum, yang menyebabkan luapan air masuk dan menyebabkan banjir di Kota Bandung, dapat tertanggulangi. "Tahun ini sudah mulai sungai Cieunteung dan terowongan Curug Jompong, lalu sungai Citarum pada 2018. Jadi kita harap pada 2019 semua sudah selesai," ujar Imam.
Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan reforestasi di wilayah DAS dan sejumlah pembangunan sarana pendukung tersebut membutuhkan dana Rp 320,6 miliar, yang berasal dari dana cadangan penanggulangan bencana BNPB. "Bapak Wapres minta karena ini kan situasi darurat. Kita butuh lebih cepat sehingga kita sepakat dari Kementerian Keuangan, Bappenas, dan semua yang hadir rapat bahwa anggarannya akan diambil dari dana cadangan penanggulangan bencana,” kata Willem.
Willem mengungkapkan dana Rp 320 miliar tersebut akan dibagi dua. Rinciannya, untuk kegiatan serupa di Nusa Tenggara Barat (NTB) Rp 62,9 miliar dan untuk Jawa Barat Rp 250 miliar. (*)