TEMPO.CO, Depok - Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh mengatakan telah mengenal KH Hasyim Muzadi sejak lama. Nuh mengaku pernah diminta mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu mengelola aset organisasi yang nilainya mencapai Rp 1 triliun.
"Saya dan beliau sama-sama orang Jawa timur. Saya mengenalnya sudah cukup lama, sejak saya menjabat Rektor ITS," kata Nuh, saat bertakziah ke makam Hasyim di area Pondok Pesantren Al Hikam, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok, Jumat, 17 Maret 2017.
Baca: Hasyim Muzadi Berpulang, Wiranto: Kita Kehilangan Orang Bijak
Nuh berujar telah membantu mengelola aset PBNU berupa rumah sakit dan lembaga pendidikan di Jawa Timur sejak 2013. "Kekayaan NU besar, saya ikut mengelola kekayaan NU."
Menurut Nuh dia cukup inten komunikasi saat Hasyim menjabat sebagai Ketua PBNU. Nuh mengenal Hasyim sebagai sosok yang memanusiakan manusia. "Orangnya mengorangkan orang. Karena beliau mengorangkan orang, akhirnya diorangkan orang lain," ucapnya.
Menurutnya semua manusia mempunyai posisi yang sama di hadapan Tuhan dan hanya ketaqwaan sajalah yang membedakan. Filosofi itulah, ujar Nuh, yang menjadi landasan Hasyim menjalani kehidupan.
Simak: KH Hasyim Muzadi Merintis Jabatan Pengurus NU dari Bawah
Selain itu, kata dia, Hasyim menempatkan dirinua sebagai manusia biasa. Padahal, Pendiri Ponpes Al Hikam tersebut merupakan orang hebat serta punya kepedulian besar terhadap Negara Kesatuan RI. "Beliau merupakan jangkar masyarakat Indonesia. Dan NKRI harga mati baginya," katanya.
Hasyim, kata Nuh, juga mempunyai kepedulian besar pada Islam moderat. Hasyim pun peduli kepada perdamaian dunia. "Beliau mengajarkan politik dengan kesantunan. Politik santun penuh kejujuran, bukan politik yang penuh tipu muslihat, yang sudah merepotkan."
IMAM HAMDI
Video Terkait:
KH Hasyim Muzadi: Ulama, Dosen, Politisi