Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Pesan Hasyim Muzadi untuk Bangsa Sebelum Meninggal  

image-gnews
Anggota Wantimpres, Ahmad Hasyim Muzadi. TEMPO/Subekti.
Anggota Wantimpres, Ahmad Hasyim Muzadi. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.COJakarta - Sebelum meninggal, Kiai Haji Hasyim Muzadi memberikan pesan khusus kepada Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) V Brawijaya. Pesan tersebut disampaikan saat Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Machfud Arifin dan Pangdam V Mayor Jenderal Brawijaya I Made Sukadana membesuk di Rumah Sakit Lavalette Malang, beberapa waktu lalu.

Baca: Kiai Hasyim di Mata Bupati Dedi: Peduli Kebangsaan dan Toleransi

Wakil Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan, dalam pertemuan itu, anggota dewan pertimbangan Presiden (Wantimpres) tersebut berurai air mata. "Beliau menangis, menyampaikan Indonesia dalam kondisi darurat," kata Sutiaji, Kamis, 16 Maret 2017.

Indonesia darurat lantaran ada ekstrem kanan dan ekstrem kiri. Kiai Hasyim, kata Sutiaji, berpesan agar TNI, polisi, dan ulama agar bersatu. "Hubungi ulama sepuh, hanya doa yang bisa menyelesaikan masalah ini," kata Sutiaji.

Baca: Cerita Santri Khatam Quran untuk KH Hasyim Muzadi

Namun Sutiaji enggan menyebutkan secara detail mengenai persoalan bangsa. Lantaran dia sudah berjanji tak akan menyampaikan kepada publik. "Tak mungkin ini saya sampaikan ke media," katanya.

Padahal, saat itu, kondisi Hasyim Muzadi masih sakit. Petugas medis juga melarangnya berpikir keras, yang dikhawatirkan akan mengganggu kesehatannya. "Beliau tokoh besar, dalam kondisi sakit pun masih memikirkan bangsa," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pesan Hasyim Muzadi, kata dia, terjawab saat ini ada pertemuan ulama untuk membahas masalah bangsa tersebut. Menurut Sutiaji, Hasyim memilih mundur dari anggota legislator dan mendirikan pesantren Al Hikam.

Baca: Para Kiai NU Akan Kumpul di Rembang, Prihatin Masalah Kebangsaan

"Itu atas saran Kiai Haji Anwar Nur," katanya.

EKO WIDIANTO

Video Terkait: KH Hasyim Muzadi: Ulama, Dosen, Politisi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

3 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi


Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

17 hari lalu

Nasi pecel. Cookpad
Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

Apa saja makanan khas Kota Malang yang patut untuk dicoba?


Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

18 hari lalu

Wahana bianglala di Alun-alun Batu Kota Malang pada malam hari, Senin, 15 Juli 2019. TEMPO/Abdi Purmono
Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.


Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

45 hari lalu

Solihin GP dan Presiden Soeharto (Dok. Facebook/Sejarah Sunda)
Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

Tokoh Jawa Barat Solihin GP yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal saat perawatan di Rumah Sakit Advent Bandung.


Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

45 hari lalu

Susi Pudjiastuti berbincang dengan mantan Gubernur dan sesepuh Jawa Barat Solihin GP atau Mang Ihin saat penganugerahan Doktor Kehormatan untuk Jusuf Kalla di Bandung, Senin, 13 Januari 2020. Mang Ihin juga disebut sebagai
Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

Solihin GP mengajak masyarakat kembali ke konsep dasar dalam mengelola lingkungan hidup.


Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

45 hari lalu

Susi Pudjiastuti meluapkan rasa rindunya pada mantan Gubernur dan sesepuh Jawa Barat Solihin GP atau Mang Ihin saat penganugerahan Doktor Kehormatan untuk Jusuf Kalla di Bandung, Senin, 13 Januari 2020. Mang Ihin menjadi Gubernur Jawa Barat pada tahun 1970-1975. TEMPO/Prima Mulia
Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

Mantan Gubernur Jawa Barat yang juga pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Solihin GP wafat di usia 97 tahun.


Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

52 hari lalu

Delegasi MAN 2 Kota Malang pada Istambul Youth Summit 2024. Kemenag
Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, Jawa Timur, akan mengirim 18 siswa mengikuti Istanbul Youth Summit (IYS) 2024.


Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

14 Februari 2024

Ilustrasi TPS. Dok TEMPO
Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

Sejumlah TPS di Kota Malang kekurangan surat suara untuk Pilpres 2024. Proses pemungutan suara pun dihentikan.


Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

1 Februari 2024

Kampoeng Heritage Kajoetangan (Kampung Kayutangan) sejak tanggal 22 April 2018 ditetapkan sebagai kawasan warisan budaya (heritage) oleh Pemerintah Kota Malang
Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

Jawa Timur memang jagonya dalam pengembangan desa wisata, berikut 5 desa wisata yang wajib Anda cantumkan dalam daftar perjalanan Anda.


Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

22 Januari 2024

Ignas Kleden. TEMPO/Subekti
Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

Ignas Kleden dikenal sebagai sosok sastrawan, sosiolog, dan kritikus sastra asal lores Timur.