Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

DI Yogyakarta Didesak Alokasikan Anggaran Tangani Aksi Klitih

image-gnews
ilustrasi pembunuhan. Tempo/Indra Fauzi
ilustrasi pembunuhan. Tempo/Indra Fauzi
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta – Maraknya aksi klitih atau penganiayaan yang terus membawa korban, baik luka maupun tewas, di Yogyakarta belakangan ini dinilai sudah sangat meresahkan. “Imbauan-imbauan saat ini tidak cukup. Perlu langkah nyata, terutama untuk pencegahan kejadian klitih terulang terus,” ujar anggota DPRD DI Yogyakarta, Huda Tri Yudiana, dalam keterangan kepada wartawan, Senin, 13 Maret 2017.

Huda menyatakan langkah nyata penanganan klitih itu salah satunya terkait dengan anggaran yang dialokasikan untuk penanggulangan. “Pemda DI Yogyakarta harus memperkuat dukungan kepada kepolisian, termasuk urusan anggaran untuk mendukung berbagai keperluan penanganan,” ujarnya.

Baca juga:
Aksi Klithih di Yogya Tewaskan Satu Pelajar

Huda menambahkan, deteksi dini dan pencegahan klitih yang makin marak saat ini tidak cukup dengan sosialisasi. Tapi dengan langkah pencegahan yang terstruktur. Dimulai pada geng-geng sekolah yang dipantau lebih ketat. “Kalau perlu, alat komunikasi pelajar yang terlibat geng dilakukan penyadapan,” ujarnya.

DPRD mendesak agar kelompok-kelompok remaja yang potensial melakukan aksi klitih dibina secara khusus. Semestinya, kata Huda, pihak kepolisian bisa melakukan ini. “Jika kekurangan anggaran, peran pemda yang harus dilakukan dengan mendukung anggaran itu,” tuturnya.

Baca pula:
Polisi DIY Lacak Anggota Geng Pelajar

Dewan mendesak ada patroli-patroli terhadap kumpulan remaja berpotensi klitih. Huda menuturkan, akibat aksi klitih yang terus berulang ini, dikhawatirkan berimbas dan mencoreng predikat Yogya sebagai kota pelajar. “Rasa waswas dan khawatir terus dirasakan oleh orang tua yang memiliki anak remaja usia sekolah,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan DIY Didik Wardaya mengatakan pihaknya akan segera memanggil semua sekolah untuk mendukung gerakan kepolisian memberantas geng beranggotakan pelajar sekolah ini. “Kami sudah merencanakan membentuk satuan petugas penanggulangan klitih,” ujar Didik.

Kepala Kepolisian DIY Brigadir Jenderal Ahmad Dofiri sebelumnya telah memerintahkan seluruh jajaran kepolisian di lima kabupaten dan kota di DIY untuk menginventarisasi geng-geng beranggotakan pelajar sekolah guna mendapatkan peta potensi prilaku kriminal pelajar yang makin meresahkan di Yogya belakangan ini.

Polda DIY mencatat, sepanjang 2016, ada lebih dari 43 kasus klitih (tindak kekerasan dan penganiayaan) yang sebagian besar melibatkan geng beranggotakan pelajar sekolah. Dari 43 laporan itu, wilayah Sleman dan Bantul paling banyak dengan masing-masing 21 kasus dan 15 kasus, sementara Gunungkidul 4 kasus, Polresta Kota Yogya 2 kasus, dan Kulon Progo 1 kasus.

Kepala Polres Kota Yogyakarta Komisaris Besar Tommy Wibisono menyebutkan, di wilayah Kota Yogyakarta, pihaknya telah memetakan, dari 83 sekolah setingkat SMA/SMK, ada tujuh sekolah yang telah terindikasi kuat memiliki warisan turun-temurun punya dendam antarsekolah sehingga basis geng beranggotakan pelajar. Laporan kriminalitas aksi klitih yang melibatkan pelajar di Kota Yogya sampai 2016 ada 26 laporan.

PRIBADI WICAKSONO

Simak:
Polda Tetapkan 4 Tersangka Tawuran Manggarai, Sita Senapan Angin


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

23 jam lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

6 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, pada Jumat, 12 April 2024. Tempo/Adil Al Hasan
Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

12 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

16 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

21 hari lalu

Nurdin Halid. TEMPO/Subekti
Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan


Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

28 hari lalu

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (tengah) bersama Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni, dan Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, beserta jajarannya dalam konferensi pers di Basecamp DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Defara
Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.


William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

32 hari lalu

William Aditya Sarana. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

36 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

36 hari lalu

Dokumentasi Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster saat diwawancara di Denpasar.ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari
Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

42 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.