INFO NASIONAL - Pemprov DKI Jakarta memiliki pusat Co-Working Space yang berguna sebagai wadah berkumpul dan menggodok ide-ide kreatif pemuda-pemuda visioner di Jakarta. Hal ini sesuai tuntutan era milenial yang ditandai kemajuan teknologi dan perkembangan zaman yang cepat dan inovatif. Jakarta sebagai pusat industri kreatif juga dituntut untuk memajukan perekonomian digital.
Penampungan kreatifitas kaum muda ini akan menciptakan kemajuan kota Jakarta dan inovasi baru sesuai potensi kaum muda. Co-Working Space terbukti berguna dalam mengakomodasi dan mewadahi berbagai ide dan inovasi dalam memajukan bidang jasa dan perekonomian digital di Jakarta. Industri kreatif semakin maju dan berkembang di Jakarta, apalagi ruang gerak anak muda semakin diperluas dan fasilitas-fasilitas penunjang pun semakin lengkap.
Banyak profesi yang terlibat dalam Co-Working Space, seperti desainer, fotografer, penulis, event organizer, start-up, dan banyak lainnya. Kombinasi lintas profesi ini akan menciptakan konsep-konsep dan ide kreatif untuk memajukan bidang digital di Jakarta.
Dalam implementasinya, desainer-desainer yang sedang membutuhkan lahan eksperimen, bisa menggunakan Co-Working Space dan mereka bahkan mendapatkan subsidi untuk menjalankan proyeknya. Tersedia beragam fasilitas berupa Wi-Fi dan komputer serta jaringan kerja yang luas. Ini akan memudahkan para konseptor dan pengusaha muda mengembangkan ide dan jaringan usaha mereka. Co-Working Space terbukti dapat digunakan sebagai lahan diskusi, eksperimen sekaligus pemasaran produk dan jasa yang dihasilkan.
Kemudahan lain yang dapat diperoleh pengusaha muda adalah diberikannya ijin untuk membangun virtual office dari rumah, apartemen atau tempat lainnya. Kemudahan ini ditujukan untuk memicu dan memudahkan para usahawan muda ini. Meski masih berskala kecil dan memiliki pegawai sedikit, dengan memiliki virtual office, koneksi dan relasi bisnis mereka akan terbangun dengan meyakinkan.
Tujuan memajukan perekonomian digital dinyatakan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama. Pria yang akrab disapa Ahok ini menyatakan betapa pentingnya memajukan perusahaan Start-up. “Kalau mereka hanya memiliki 2 karyawan dan ingin membuat kantor virtual dan mengembangkan aplikasi-aplikasi, silakan saja mau pakai rumah orang tuanya atau rumahnya sendiri,” ujarnya.
Kemunculan inovasi semacam ini belum pernah saya pikirkan akan terjadi di Jakarta. Suksesi dan improvisasi teknologi akan mengedepankan Jakarta sebagai kota megapolitan dan layak tampil dan bersaing dengan kota-kota maju di Asia seperti Singapura.(*)