TEMPO.CO, Cirebon - Harga bawang merah justru menurun saat musim panen. Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) diminta turun tangan membeli bawang merah langsung dari petani.
Ketua Kelompok Tani Cukang Akar, Desa Silih Asih, Kecamatan Pabedilan, Rois mengungkapkan, 4 hektare areal tanam bawang merah milik anggotanya hanya dihargai Rp 450 juta. Ini berarti bawang merah hanya dihargai Rp 11.250 per kilogram. “Dibanding panen sebelumnya, harga ini turun drastis,” katanya. Sebelumnya, harga bawang merah bisa mencapai Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram di tingkat petani.
Baca juga: Disebut Terima Uang Korupsi Rp 300 Juta, Rano: Ini Intrik Politik
Selain harga yang turun drastis, produksi bawang merah mengalami penurunan akibat hujan yang turun terus-menerus. “Tanaman bawang jadi lodoh, hingga akhirnya membusuk,” kata Rois. Akibatnya, produksi bawang merah saat ini hanya 9 hingga 10 ton per hektare. Padahal dalam kondisi normal produksi bawang merah bisa mencapai 14 hingga 15 ton per hektare.
Rois melanjutkan, ongkos produksi yang harus mereka keluarkan mencapai Rp 120 juta per hektare. “Tapi memang itu untuk tanam pertama,” ucapnya. Sedangkan untuk tanam kedua hingga keempat, ongkos produksi bisa lebih rendah hingga Rp 80 juta per hektare. Karena itu, Rois berharap, pada panen musim berikutnya harga bawang merah saat panen bisa lebih tinggi. Sehingga mereka bisa mereguk keuntungan yang lumayan seperti tahun sebelumnya.
Sementara itu, Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono, saat melakukan panen bawang merah di Desa Silih Asih, mengakui jika harga bawang merah di tingkat petani saat ini masih rendah. Berdasarkan peraturan Menteri Perdagangan, harga jual bawang merah basah sebenarnya Rp 15 ribu per kilogram. Agar harga bawang merah tidak turun semakin drastis, Spudnik meminta Bulog turun langsung membeli bawang merah dan cabai langsung dari petani.
Baca juga: MUI Dukung Wisata Syariah Pulau Santen Banyuwangi
Spudnik menambahkan, pada Maret-April 2017, pihaknya akan menggenjot penanaman bawang merah dan cabai. “Menjelang puasa dan Lebaran, luas tanam bawang merah dan cabai akan terus kita genjot,” katanya.
Namun, menurut Spudnik, stok mereka saat ini masih mencukupi untuk kebutuhan dalam negeri. Dalam kesempatan itu juga dibagikan bibit cabai untuk 100 hektare, serta bantuan lengkap, mulai bibit hingga pupuk, untuk areal demplot seluas 3 hektare untuk cabai dan 5 hektare untuk padi.
IVANSYAH