TEMPO.CO, Surabaya - Prakirawan Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya, Rendy Irawadi mengatakan cuaca ekstrem yang melanda wilayah Jawa Timur diperkirakan berlangsung hingga Mei 2017. Menurut dia, potensi hujan dengan intensitas lebat hingga sedang masih akan terjadi. Adapun wilayah yang mengalami cuaca ekstrem tersebut ialah Surabaya, Batu, Bangkalan, Ngawi, Bondowoso, Jombang, Nganjuk, Sidoarjo, Malang, Kediri, Mojokerto, dan beberapa wilayah lain.
“Potensi angin kencang juga patut diwaspadai sebelum turunnya hujan,” kata Rendy saat dihubungi Tempo, Rabu, 8 Maret 2017.
Baca juga: Dua Hari Bertemu dengan Megawati, Djarot: Beda Urusan
Mendekati masa transisi ke musim kemarau yang diperkirakan akan jatuh pada Mei, Rendy mengatakan masyarakat hendaknya tetap waspada. Dia menjelaskan, kecenderungan potensi angin akan lebih kencang. Selain itu, potensi angin puting beliung akan meningkat.
“Yang perlu diwaspadai lagi adalah kesehatan karena cuaca sedang tidak menentu,” kata Rendy.
Dia menambahkan, meskipun perkiraan awal datangnya musim kemarau pada Mei, tidak berarti wilayah Jawa Timur akan setiap hari diguyur hujan. “Sekitar April nanti mungkin ada perubahan, satu minggu hujan dan satu minggu panas,” ujarnya.
Penyebabnya, kata dia, arah angin cenderung berubah-ubah ketika hendak memasuki musim kemarau. Rendy melanjutkan, apabila arah angin berasal dari barat, berpotensi turun hujan. Sedangkan apabila angin berasal dari arah timur, potensi cuacanya cenderung panas.
“Perubahan arah angin pasti terjadi ketika hendak memasuki musim kemarau,” ucap Rendy.
Baca juga: Disebut Terima Uang Korupsi Rp 300 Juta, Rano: Ini Intrik Politik
Sementara itu, ketika disinggung tentang potensi bencana akibat cuaca ekstrem ini, Rendy mengatakan tidak dapat memastikan hal tersebut. Menurut dia, BMKG saat ini hanya bisa memperkirakan potensi hujan atau tidak.
“Kalau tentang bencana seperti banjir, kami baru bisa memastikan sesaat atau setelah hujan dengan melihat durasi lama tidaknya hujan turun,” ujar Rendy.
JAYANTARA MAHAYU