TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah DI Yogyakarta menyatakan tengah menyiapkan sedikitnya 6 ribu tenaga kerja terampil guna terlibat dalam pengerjaan proyek bandara baru Kulon Progo. "Bandara baru ini kami harapkan bisa menyerap hampir 50 persen pengangguran terbuka di DIY," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY, Andung Prihadi Santoso di sela pembahasan Musyawarah Rencana Pembangunan DIY di Komplek Kantor Gubernur DIY Kepatihan Selasa 7 Maret 2017.
Andung merinci, berdasarkan pemetaan kebutuhan tenaga kerjaa saat bandara baru dikerjakan sampai tahun 2019 nanti oleh PT. Angkasa Pura 1, ada sejumlah bidang yang dapat diakses tenaga kerja lokal terampil (pendidikan maksimal SMA). Kebutuhan itu antara lain bidang industri sebanyak 3.389 orang dan bidanv konstruksi 2.688 orang.
Baca juga:
Proyek Bandara Kulonprogo Dikebut, Jokowi Segera ...
Warga Penolak Bandara Siap Hadang Jokowi
"Mulai tahun 2016, kami bertahap memberikan pelatihan sesuai bidang agar suatu saat dibutuhkan langsung siap, tidam mencari tenaga dari luar lagi" ujar Andung. Tahun 2016 hingga awal 2017 ini, Balai Latihan Kerja DIY telah melatih 88 orang tenaga kerja bidang instalasi listrik dan 108 orang bidang las listrik.
Andung menegaskan, tenaga kerja yang disiapkan tak hanya saat bandara dikerjakan. Namun juga saat sudah mulai beroperasi. "Saat bandara beroperasi, tenaga kerja terdidik (minimal D3) kami siapkan sehingga bisa memasuki level manajerial," ujar Andung.
Baca pula:
Jokowi Lakukan Ground Breaking Bandara Kulonprogo
Presiden Jokowi: Bandara Kulon Progo Sudah Diramal ...
Berdasarkan perjanjian bersama dengan PT Angkasa Pura 1 selaku pelaksana proyek bandara, saat ini sudah terdapat 400 orang tenaga kerja magang di PT Angkasa Pura. Mereka merupakan tenaga terdidik.
Selain itu, demi meningkatkan serapan penagngguran terbuka agar mampu mengakses peluang kerja di bandara baru, sebangak 100 orang tenaga kerja mulai tahun ini dilatih bidang perhotelan dan 100 lainnnya bidang teknologi informasi.
Baca: Menhub: Bandara Kulon Progo Beroperasi Maret 2019 ...
Meskipun demikian, Andung juga menyiapkan tenaga kerja terampil (maksimal SMA) pasca bandara beroperasi. Misalnya untuk pelatihan satuan pengamanan (satpam) ada 60 orang, ticketing 60 orang, staf penerbangan 60 orang dan cleaning service 40 orang.
Tahun 2015 angka pengangguran terbuka itu masih di angka 5,14 persen, pada tahun 2016 sudah menurun menjadi 2,7 persen. Data BPS pun mencatat jumlah penduduk yang bekerja di DIY pada Agustus 2016 ada 2,918 juta orang. Atau bertambah dari Agustus 2015 yang tercatat sebanyak 2,883 juta orang.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DIY Tavip Agus Rayanto menyatakan proyek bandara Kulon Progo saat ini juga menjadi kekhawatiran sejumlah kabupaten lain. Misalnya Kabupaten Sleman.
"Kekhawatiran itu lebih ke soal potensi ketimpangan yang terjadi, karena selama ini Kulon Progo masuk termiskin, sekarang dengan adanya bandara diprediksi pergerakan ekonomi ke sana semua," ujarnya.
Tavip menegaskan, pergerakan ketimpangan akan dicegah dengan melakukan perubahan strategi tata ruang. "Misalnya hotel-hotel di Sleman agar tetap penuh wisatawan, kami cari solusinya," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO