TEMPO.CO, Lhokseumawe - Juman, 51 tahun, warga Dusun Simpang Tiga, Desa Peunaron Baru, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur—yang sehari-hari bekerja sebagai agen sawit—ditembak orang tak dikenal. Selain itu, Misno, 39 tahun, tetangga Juman, juga terkena peluru yang diberondong sembarangan itu, Minggu, 5 Maret 2017
Juman menderita luka tembak di bagian leher, sementara Misno terkena di bagian perut. Kini, kedua korban tersebut dalam penanganan medis Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh.
"Kami telah bentuk tim internal untuk menyelidiki dan memburu pelaku," kata Kapolres Aceh Timur AKBP Rudi Purwiyanto, SIK, M.Hum.
Baca juga: Penembakan Brutal Gegerkan Yogyakarta, 1 Warga Terluka
Kapolres menyebutkan insiden tersebut terjadi pukul 02.30. Kala itu, Yatimen, istri Juman, terbangun melihat asap mengepul di bagian teras rumahnya. Ia menduga terjadi kebakaran. Lalu, Yatimen membangunkan Juman, yang kemudian membuka pintu depan untuk memastikannya. Saat itulah, Juman ditembak. Peluru mengenai lehernya dan ia roboh ke lantai di depan pintu.
Selanjutnya, pelaku melepaskan tembakan ke segala arah. Misno, yang rumahnya berdampingan dengan Juman, terjaga akibat suara riuh itu. Ia pun berinisiatif mengintip untuk mengetahui hal yang terjadi di luar rumah. Namun nahas bagi dia, peluru menembus dinding hingga mengenai bagian perutnya. Malam itu, keduanya langsung dilarikan ke rumah sakit. Namun, karena lukanya tergolong parah, akhirnya Juman dan Misno dirujuk ke RSU Zainoel Abidin, Banda Aceh.
"Pelaku empat orang. Mereka menggunakan tiga sepeda motor. Setelah melakukan aksi, mereka kabur ke arah perkebunan sawit," ujar Rudi.
Di lokasi kejadian, polisi menemukan barang bukti berupa 10 butir selongsong peluru, 2 butir amunisi yang belum sempat meledak, dan 4 butir proyektil. Dari selongsong tersebut. pelaku diduga menggunakan senjata laras panjang M16.
IMRAN. M.A.