Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

HUT Puro Pakualaman, Ratusan Orang Ikut Lomba Memanah  

image-gnews
Seorang peserta melepaskan anak panah pada kejuaraan panahan tradisional tingkat nasional di lapangan Graha Saba Pramana, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 8 Mei 2016. Kejuaraan panahan tradisional tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati ulang tahun ke-4 paguyuban panahan tradisional. TEMPO/Pius Erlangga
Seorang peserta melepaskan anak panah pada kejuaraan panahan tradisional tingkat nasional di lapangan Graha Saba Pramana, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 8 Mei 2016. Kejuaraan panahan tradisional tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati ulang tahun ke-4 paguyuban panahan tradisional. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ratusan orang dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti lomba Jemparingan Mataram yang digelar di Lapangan Kridosono, Yogyakarta, Ahad 5 Maret 2017.

Lomba panahan tradisional dengan mewajibkan peserta mengenakan pakaian adat Jawa  ini merupakan rangkaian kegiatan Pengetan Hadeging Kadipaten Pakulaman atau hari jadi Puro Pakualaman Yogyakarta ke-211.

Dalam acara jemparingan yang diikuti oleh sekitar 350 orang tersebut,  anak-anak usia 10 tahun sampai warga Spanyol yang masih bermukim di Yogya turut berpartisipasi. "Saya memang sedang belajar budaya tradisional Jawa, jadi ikut ini,” ujar Miguel, 46 tahun, asal Spanyol, kepada Tempo.

Baca: PKS Benarkan Ada 2 Mantan Kadernya Terseret Kasus E-KTP

Miguel  mengaku beruntung bisa terlibat dalam kegiatan memperingati berdirinya Puro Pakualaman karena kebetulan istrinya  tengah menempuh pendidikan seni tari di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. “Jadi sama-sama belajar,” ujar Miguel.

Selain Miguel, peserta lomba Jemparingan  yang juga menarik perhatian ialah Farukh Nugroho, 10 tahun. Siswa kelas 4 SD Margosari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo tersebut mengikuti lomba panahan  karena ingin mencari pengalaman.

“Saya suka dan mulai belajar Jemparingan sejak usia 8 tahun sama bapak, terus sering ikut lomba,” ujar siswa yang  pernah menyabet juara di lomba Jemparingan tingkat Kabupaten Kulon Progo tersebut.

Lihat: Warga Adat Papua Minta Dilibatkan Bahas Kontrak Freeport

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Panitia Lomba Jemparingan, Rimawan, menuturkan, semula lomba Jemparingan ini ditargetkan menjaring 300 peserta asal Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Kalimantan. “Ternyata yang mendaftar sebelum hari H sudah 350 lebih, jadi kami tiadakan pendaftaran di tempat,” ujar Rimawan.

Dalam lomba panahan tradisional ini peserta diharuskan memanah target sejauh 30-33 meter. Uniknya, dalam perlombaan yang bersifat gratis dan menyediakan 20 titik sasaran ini, peserta yang mampu mengenai sasaran berupa bendera merah dan putih bisa langsung minta hadiah kepada panitia. Dua panitia berjaga di sisi timur dan barat dengan membawa amplop besar berisi uang pecahan Rp 10 ribu.

Simak: Satpol PP Bogor Belum Periksa Tiga Gereja di Parung Panjang

Jika dalam satu sesi peserta berhasil mengenai bendera warna merah, maka skornya adalah 3. Satu bendera merah dihargai Rp 30 ribu. Sedangkan untuk bendera putih, jika peserta dalam satu sesi anak panahnya berhasil mengenai minimal dua bendera putih, maka dihargai Rp 20 ribu. “Kami sediakan 2000 bendera merah dan putih untuk dibidik,” ujar Rimawan.

Perlomban Jemparingan ini , ujar Rimawan, semata-mata digelar untuk melestarikan tradisi Jemparingan. Menurutnya cukup sulit mencari generasi muda yang mau menyukai Jemparingan ini meski paguyuban jemparingan di Puro Pakualaman dan belasan komunitas jemparingan lain di Yogya masih eksis. “Di Yogya ada 12 paguyuban jemparingan, namun untuk regenerasi masih cukup sulit,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

18 jam lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

11 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

15 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

16 hari lalu

Logo perguruan pencak silat Merpati Putih. wikipedia
Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

36 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

38 hari lalu

Prajurit Bregada berjaga saat Nyepi di Candi Prambanan Yogyakarta Senin, 11 Maret 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

41 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

43 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

48 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

51 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.