Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aktivis Buruh Taiwan Soroti Kasus Perbudakan ABK Indonesia  

image-gnews
Sampul Majalah TEMPO tentang perbudakan ABK.
Sampul Majalah TEMPO tentang perbudakan ABK.
Iklan

TEMPO.CO, Brebes - Kasus perbudakan anak buah kapal (ABK) Indonesia yang bekerja di kapal ikan Taiwan membuat sejumlah aktivis buruh asal negara tersebut menyambangi Indonesia. Kunjungan yang dilakukan selama sepekan ini, dilakukan untuk mengetahui secara langsung kondisi keluarga para ABK yang bermasalah di Taiwan.

Alison Lee, Sekretaris Jenderal dari Serikat Anak Buah Kapal Indonesia di Taiwan atau Yilan Fisherman Labour Union mengungkapkan, pihaknya telah mendatangi keluarga ABK di sejumlah daerah di kawasan pantai utara Jawa Tengah. Yaitu di Tegal, Brebes, Cirebon, dan Pemalang.

Baca juga: INVESTIGASI: Kisah ABK Indonesia Jadi 'Budak' Kapal ...

Dari kunjungan itu, mereka mendapati sejumlah temuan di antaranya gaji yang diterima keluarga ABK tidak memenuhi standar. Asuransi ABK yang mengalami masalah seperti kecelakaan kerja dan meninggal dunia juga tidak diterima ke pihak keluarga secara penuh.

Misalnya, ABK yang meninggal pada saat berlayar yang seharusnya mendapatkan asuransi sebesar 500 ribu dolar Taiwan atau sekitar Rp 200 juta. Tetapi pihak keluarga ABK hanya mendapat separuh saja. Temuan lainnya adalah masih banyaknya perlakuan buruk yang dialami oleh ABK dari Indonesia yang bekerja di kapal ikan Taiwan.

Baca pula: Usut ABK Jadi 'Budak' Kapal Taiwan, Pemerintah Bentuk Satgas

"Asuransi yang seharusnya diterima penuh oleh keluarga ABK justru mengendap di agen pengirim," kata Alison melalui penerjemahnya Jenny dalam jumpa pers yang digelar di sebuah hotel di Brebes, Sabtu, 4 Maret 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, seorang ABK asal Brebes, Muhammad Kafandi, mengungkapkan, praktik perbudakan masih dialami awak kapal asal Indonesia di Taiwan. Dia yang pernah bekerja di kapal ikan berbendera negeri formosa tersebut. Perlakuan buruk pun berkali-kali dialaminya. "Kalau dipukul, dibentak itu sudah makanan sehari-hari," kata dia.

Dia juga membenarkan hak-hak ABK Indonesia di kapal Taiwan, seperti gaji yang tidak terbayar. Ketika ada kasus kematian ABK, asuransi juga tidak mereka dapatkan. Dia berharap, pemerintah bisa segera menyelesaikan masalah ini agar tidak berlarut-larut.

Sebagai informasi, Majalah Tempo pada pertengahan Januari 2017 lalu menerbitkan hasil liputan investigasi soal kasus ini. Dalam laporan itu mengungkapkan betapa buruknya perlakuan yang diterima pelaut indonesia di Kapal ikan milik Taiwan.

Berdasarkan penelusuran Tempo, persoalan ternyata bukan hanya saat di atas kapal saja, tetapi sebelum pemberangkatan. Banyak calon ABK asal Indonesia yang menggunakan dokumen, seperti buku pelaut palsu. Selain itu, perusahaan yang mengirim mereka juga tidak memiliki izin. Akibatnya, perlindungan terhadap ABK Indonesia lemah.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Golkar akan Pecat Bupati Langkat sebagai Kader Jika Terbukti Langgar HAM

26 Januari 2022

Wartawan mengambil gambar ruang kerangkeng manusia yang berada di kediaman pribadi Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu, 26 Januari 2022. Pada pagar kerangkeng terdapat gembok untuk mengunci ruangan tersebut. ANTARA FOTO/Dadong AbhisekaWartawan mengambil gambar ruang kerangkeng manusia yang berada di kediaman pribadi Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu, 26 Januari 2022. Pada pagar kerangkeng terdapat gembok untuk mengunci ruangan tersebut. ANTARA FOTO/Dadong AbhisekaWartawan mengambil gambar ruang kerangkeng manusia yang berada di kediaman pribadi Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu, 26 Januari 2022. Pada pagar kerangkeng terdapat gembok untuk mengunci ruangan tersebut. ANTARA FOTO/Dadong Abhiseka
Golkar akan Pecat Bupati Langkat sebagai Kader Jika Terbukti Langgar HAM

Dugaan perbudakan muncul setelah KPK menangkap Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin. Ada kerangkeng manusia di belakang rumahnya.


5 Hal Seputar Dugaan Kerangkeng Manusia Oleh Bupati Langkat Terbit Rencana

25 Januari 2022

Saat diselidiki pihak kepolisian, kerangkeng itu dihuni empat orang dengan salah satunya mengalami luka lebam. Polisi menyebut kerangkeng yang diinisiasi Terbit Rencana untuk digunakan sebagai tempat rehabilitasi para pecandu narkoba selama 10 tahun namun tak memiliki izin. Dok. Diskominfo Langkat
5 Hal Seputar Dugaan Kerangkeng Manusia Oleh Bupati Langkat Terbit Rencana

Migrant Care menduga kerangkeng manusia yang ditemukan di rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin untuk mengurung para pekerja kebun sawit.


Ditanya soal Kerangkeng, Kakak Bupati Langkat Tertunduk

24 Januari 2022

Selain praktik penahanan pekerja, Migrant Care juga menduga Terbit Rencana telah melakukan sejumlah penganiayaan kepada para pekerjanya. Para pekerja dilaporkan sering mengalami penyiksaan hingga berdarah dan lebam di tubuh mereka. Dok. Migrant Care
Ditanya soal Kerangkeng, Kakak Bupati Langkat Tertunduk

Dari OTT ini terungkap Bupati Langkat Terbit Rencana diduga memiliki kerangkeng di halaman belakang rumahnya. Diduga mempraktikan perbudakan modern.


Polda Sumut Ungkap Pengakuan Penjaga soal Penjara di Rumah Bupati Langkat

24 Januari 2022

Kerangkeng para pekerja sawit ditempatkan di kediaman Bupati Langkat, Sumatera Utara. Migrant Care melaporkan dugaan perbudakan ini ke Komnas HAM, Senin, 24 Januari 202. Foto: Mirza Bagaskara
Polda Sumut Ungkap Pengakuan Penjaga soal Penjara di Rumah Bupati Langkat

Kerangkeng atau penjara manusia ditemukan di rumah Bupati Langkat. Dituding melakukan perbudakan modern.


Komnas HAM Terima Laporan Dugaan Perbudakan oleh Bupati Langkat

24 Januari 2022

Migran Care melaporkan eks bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin ke Komnas HAM atas dugaan perbudakan, Senin, 24 Januari 2022. Foto: Mirza Bagaskara
Komnas HAM Terima Laporan Dugaan Perbudakan oleh Bupati Langkat

Eks bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin dilaporkan atas praktik perbudakan.


Bupati Langkat Diduga Lakukan Praktik Perbudakan

24 Januari 2022

Kerangkeng para pekerja sawit ditempatkan di kediaman Bupati Langkat, Sumatera Utara. Migrant Care melaporkan dugaan perbudakan ini ke Komnas HAM, Senin, 24 Januari 202. Foto: Mirza Bagaskara
Bupati Langkat Diduga Lakukan Praktik Perbudakan

Setidaknya ada tujuh buah dugaan perbudakan yang dilakukan oleh Terbit kepada pekerja yang menggarap kebun sawit miliknya.


11 Orang Tewas di Kecelakaan Maut Bumiayu Brebes, Truk Itu...

21 Mei 2018

Ilustrasi truk terbalik. TEMPO/Tony Hartawan
11 Orang Tewas di Kecelakaan Maut Bumiayu Brebes, Truk Itu...

Truk Tronton bermuatan gula pasir dari Cilacap itu baru saja turun dari Flyover Kretek Paguyangan, Brebes.


Ruang Guru SD di Brebes Ini Gunakan Tempat Pelelangan Ikan  

16 Agustus 2017

SD Negeri Sigempol 03, Desa Randusanga Kulon, Brebes. sekolah.data.kemdikbud.go.id
Ruang Guru SD di Brebes Ini Gunakan Tempat Pelelangan Ikan  

Akibat ruangan yang terbatas, guru-guru juga terpaksa menempati bekas tempat pelelangan ikan yang lokasinya tak jauh dari sekolah.


Ada Dugaan Terjadi Pungli PPDB SMP di Brebes

7 Juli 2017

Ilustrasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Ada Dugaan Terjadi Pungli PPDB SMP di Brebes

Sejumlah orang tua yang anaknya masuk daftar cadangan dalam PPDB di SMP di Brebes, mengeluhkan pungutan uang yang diduga pungutan liar.


Tol Darurat Brebes-Batang Masih Dipadati Arus Mudik

27 Juni 2017

Kendaraan pemudik melintas di jalan tol fungsional (tol darurat) di Tegal, Jawa Tengah, 22 Juni 2017. malam. Satlantas Polres Brebes menyatakan kemungkinan jalan tol fungsional itu dibuka 24 jam dan memberlakukan sistem buka tutup. ANTARA/Oky Lukmansyah
Tol Darurat Brebes-Batang Masih Dipadati Arus Mudik

Jalan tol Brebes-Batang hingga semalam masih dipadati pemudik yang akan pulang kampung.