TEMPO.CO, Pekanbaru - Hujan deras yang mengguyur Riau membuat aliran Sungai Batang Nilo di Pelalawan meluap. Sebanyak dua desa yang berada di sepanjang aliran sungai itu terendam banjir. Satu warga dilaporkan tewas akibat terseret arus sungai.
"Hingga kini, dua desa masih terendam," ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pelalawan Hadi Penandio, Kamis, 2 Maret 2017.
Baca: Bandung Selatan Banjir Lagi, Sekitar 1.000 Warga Mengungsi
Hadi berujar, banjir mulai merendam permukiman warga di Desa Kembang Bungo dan Air Hitam sejak Selasa, 27 Februari 2017. Hujan deras yang melanda wilayah hulu Indragiri Hulu dan Kuantansingingi membuat arus Sungai Batang Nilo semakin deras. Aliran sungai yang tak mampu menampung debit air meluber ke permukiman warga.
BPBD Pelalawan mencatat, setidaknya 80 kepala keluarga menjadi korban banjir di Lubuk Kembang Bung, sedangkan di Desa Air Hitam belum diketahui jumlahnya. "Masih dalam pendataan," tuturnya.
Banjir yang melanda daerah itu turut menimbulkan korban jiwa. Warga Desa Lubuk Kembang Bungo, Fernando, 20 tahun, dilaporkan tewas akibat terseret arus sungai. Jasad korban baru ditemukan beberapa jam kemudian.
"Korban terseret arus sungai sepulang dari kebun," katanya.
Baca: Waspada, Sepekan ke Depan Potensi Banjir dan Longsor Tinggi
Menurut Hadi, 50 personel gabungan dari BPBD Pelalawan, TNI, kepolisian, dan SAR telah bersiaga di lokasi banjir.
Petugas telah membangun dua tenda pengungsian dan mengevakuasi warga ke tempat aman. "Perahu karet dan posko kesehatan sudah kami siapkan," ucapnya.
RIYAN NOFITRA
Simak pula: Raja Salman Tanam Pohon Kayu Ulin di Istana Negara, Ini Maknanya