Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

UNICEF Minta Indonesia Hapus Pernikahan Usia Anak  

image-gnews
Yohana Yambise memberikan arahan kepada anak-anak pemudik di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, 10 Juli 2015. Tujuan kedatangan Menteri Yohana untuk mengecek keamanan dan kenyamanan mudik bagi perempuan dan anak. TEMPO/Frannoto
Yohana Yambise memberikan arahan kepada anak-anak pemudik di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, 10 Juli 2015. Tujuan kedatangan Menteri Yohana untuk mengecek keamanan dan kenyamanan mudik bagi perempuan dan anak. TEMPO/Frannoto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - The United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) meminta pemerintah Indonesia menghapus pernikahan dini (usia anak) yang masih marak terjadi. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengatakan, dalam aturan internasional, minimal usia pernikahan bagi seseorang ialah 18 tahun.

"Mereka tekankan agar buat keputusan. Mungkin keputusan presiden tentang bagaimana mengakhiri pernikahan usia anak," ucap Yohana di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 27 Februari 2017. Menurut dia, negara-negara lain sudah mempunyai aturan ihwal larangan pernikahan bagi anak di bawah usia 18 tahun.

Baca juga: Pernikahan Dini Berdampak Fisik dan Psikis, Ini Alasannya

Di Indonesia, aturan pelarangan itu belum bisa diterapkan. Menteri Yohana menyatakan terjadi perbedaan pandangan di Mahkamah Konstitusi karena ada kelompok agama yang masih membolehkan pernikahan di bawah 18 tahun. "Jadi kita masih bertarung di MK," ujarnya.

Kendati demikian, ada hal positif lain yang sudah dilakukan pemerintah Indonesia. Yohana menuturkan, saat menggelar pertemuan dengan perwakilan UNICEF di Istana Merdeka, Presiden Joko Widodo diminta berbagi pengalaman kepada PBB tentang kebijakan perlindungan anak. "UNICEF meminta Presiden hadir pada rapat di New York pada bulan Juli," tutur Yohana.

Baca pula: Tingkat Pernikahan Dini di Blitar Melonjak Drastis

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yohana menjelaskan, ada sejumlah kebijakan pemerintah yang bisa dijadikan model untuk negara-negara lain. Salah satu kebijakan yang sudah dilakukan ialah tentang rehabilitasi sosial, pencegahan bullying di sekolah, dan perlindungan anak terhadap pengaruh negatif dari Internet. "Mereka menghargai Presiden tentang medium term untuk child protection yang dibuat Bappenas dan kementerian terkait," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Bidang Perlindungan Anak Marta Santos Pais mengapresiasi pemerintah Indonesia yang menaruh perhatian terhadap perlindungan anak. Menurut dia, Indonesia bisa menjadi contoh bagi negara-negara di Asia. Ia berharap Indonesia bisa berbagi kebijakan dalam hal itu. "Setiap Juli, ada pertemuan penting di New York untuk mengevaluasi program yang sudah ada dan meningkatkannya," ucap Santos Pais.

Berdasarkan catatan UNICEF, angka pernikahan dini di Indonesia masih tinggi, yaitu 25 persen. Santos Pais menilai pernikahan dini bisa mendorong potensi kematian pada wanita muda. Di sisi lain, para ibu muda besar kemungkinan tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi bila sudah memiliki anak. "Kami menyambut baik langkah Indonesia yang bisa berinvestasi dalam hal pencegahan dan dukungan keluarga," ujarnya.

ADITYA BUDIMAN

Simak: LBH Desak Jokowi Ingatkan Janji Raja Arab ke 33 Korban Crane  


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jelang Pernikahan Anaknya, Bamsoet Gelar Pengajian dan Siraman

1 hari lalu

Jelang Pernikahan Anaknya, Bamsoet Gelar Pengajian dan Siraman

Bamsoet bersama keluarga menyelenggarakan prosesi pengajian dan siraman menggunakan adat Sunda untuk putri ke limanya, Saras Shintya Putri atau Cacha yang akan menikah dengan Avicenna Athalla Zaki Ghani Alli atau Athalla, pada Sabtu, 20 April 2024.


Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

4 hari lalu

Pasangan paruh baya berjalan bergandengan di bawah pohon saat musim gugur di Sheffield Park Garden, Haywards Heath, Inggris, Senin 20 Oktober 2014. REUTERS/Luke MacGregor
Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

Membangun hubungan baru di umur yang sudah tidak muda atau usia paruh baya punya tantangan unik tersendiri. Berikut hal yang perlu dipahami.


Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

11 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.


10 Takhayul Terkait Pernikahan, Masih Percaya?

20 hari lalu

Ilustrasi pasangan menikah/pernikahan. Shutterstock
10 Takhayul Terkait Pernikahan, Masih Percaya?

Selain tradisi pernikahan, pilihan tema dan nuansa yang berbeda, takhayul yang dipercaya setiap pasangan dan kerabatnya juga tak selalu sama.


1001 Alasan Pasangan Enggan Menikah, Ini 10 Sinyal di Antaranya

30 hari lalu

Ilustrasi pasangan jenuh. Shutterstock
1001 Alasan Pasangan Enggan Menikah, Ini 10 Sinyal di Antaranya

Pasangan selalu menunda tanggal pernikahan tanpa sebab yang jelas meski sudah lama berhubungan. Berikut 10 sinyal ia enggan menikah.


5 Konflik Umum dalam Pernikahan yang Bisa Berbahaya bila Didiamkan

36 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Freepik.com/Drazen Zigic
5 Konflik Umum dalam Pernikahan yang Bisa Berbahaya bila Didiamkan

Pernikahan yang tampak bahagia sekali pun pasti ada saja masalah. Berikut kata terapis tentang berbagai masalah yang berpotensi serius bila didiamkan.


Wacana KUA Layani Nikah Semua Agama, Wakil Ketua Komisi VIII DPR: Perlu Ubah Undang-undang

45 hari lalu

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily
Wacana KUA Layani Nikah Semua Agama, Wakil Ketua Komisi VIII DPR: Perlu Ubah Undang-undang

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily, menanggapi wacana perluasan layanan KUA agar menjadi tempat menikah semua agama.


Sudah Berpisah, Sam Asghari Sebut Pernikahannya dengan Britney Spears sebagai Berkah

45 hari lalu

Britney Spears menikah dengan Sam Asghari pada Kamis, 9 Juni 2022 atau Jumat waktu Indonesia (Instagram/@kevinostaj)
Sudah Berpisah, Sam Asghari Sebut Pernikahannya dengan Britney Spears sebagai Berkah

Pernikahannya hanya bertahan 1 tahun, Sam Asghari mengatakan kalau dia tidak memiliki niat buruk terhadap Britney Spears.


KUA Jadi Tempat Nikah bagi Semua Agama, Siapa Saja Tokoh yang Mendukung dan Menolak?

49 hari lalu

Petugas saat melayani warga yang mengurus persyaratan menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Pasar Minggu, Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan KUA rencananya akan menjadi tempat menikah untuk semua agama, Ia ingin memberikan kemudahan bagi warga nonmuslim. TEMPO/M Taufan Rengganis
KUA Jadi Tempat Nikah bagi Semua Agama, Siapa Saja Tokoh yang Mendukung dan Menolak?

Wacana Menteri Agama yang akan merubah KUA sebagai tempat nikah bagi semua agama menuai beberapa pendapat yang mendukung dan menolaknya dari berbagai tokoh.


Pemicu Pasangan Bercerai di Usia 50-an

49 hari lalu

Ilustrasi pasangan bercerai. milligazette.com
Pemicu Pasangan Bercerai di Usia 50-an

Bercerai tak kenal usia. Ada lima alasan umum mengapa perceraian terjadi pada pasangan berusia di atas 50 tahun menurut psikoterapis.