Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban Crane Minta Raja Arab Saudi Segera Penuhi Janjinya

image-gnews
Seorang calon jemaah haji, korban crane patah, menunggu penanganan petugas medis di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, 11 Sptember 2015. Ozkan Bilgin/Anadolu Agency/Getty Images
Seorang calon jemaah haji, korban crane patah, menunggu penanganan petugas medis di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, 11 Sptember 2015. Ozkan Bilgin/Anadolu Agency/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Padang - Zulfitri Zaini, 58 tahun, salah seorang korban kecelakaan crane ketika menunaikan ibadah haji di Mekah, 11 September 2015 meminta Raja Arab Saudi segera melunasi janjinya. Ketika dirawat di rumah sakit di Mekah, korban didata staf Kedubes Indonesia dan menyampaikan korban akan mendapatkan asuransi dan santunan dari Pemerintah Arab Saudi 1 juta Riyal atau sekitar Rp 3,8 miliar.

"Tentu saya sangat berharap dengan datangnya Raja Arab Saudi agar pemerintah arab Saudi segera melunasi janjinya pada kami, karena untuk saya sendiri sudah banyak mengeluarkan biaya, saya juga terpaksa membeli satu kaki palsu seharga Rp 28,5 juta," kata Zulfitri Zaini, Minggu, 26 Februari 2016.

Baca juga: Pengamat: Raja Arab Datang, Tak Terkait Situasi Politik Kita

Ia kehilangan kaki kanannya, tangan kiri tidak bisa dikepal, dan pendengarannya pun berkurang. Zulfitri pergi menunaikan haji bertiga dengan rekan sesama guru pada 20 Agustus 2015. Saat kecelakaan, ia sedang pergi bersama seorang jamaah lain asal Kabupaten Solok juga salat Asar di lantai 3 di Masjidil Haram.

"Saya dalam posisi salat, tiba-tiba sebuah besi menghantam tangan kiri, kemudian kaki kanan, saya langsung pingsan," ujarnya.

Baca pula: Raja Arab ke Indonesia,LBH: Tagih Janji ke Para Korban Crane

Ia menjadi korban bersama temannya tersebut, Trimurtiali, perempuan lebih tua darinya yang bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Solok. Namun kondisi Zulfitri lebih parah. Dia diobati di sebuah rumah sakit di Arab Saudi selama 15 hari, kemudian dipulangkan ke Kabupaten Solok bermodal sebuah kursi roda.

Kemudian, Zulfitri dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah di Kota Solok, dan di RSUD Aro Suka Kabupaten Solok, Oktober tahun lalu operasi lepas pen di tangan kiri dan 27 Desember kemarin operasi lepas pen di bahu dengan tanggungan BPJS. Tetapi tidak semua ditanggung BPJS seperti pengobatan luar yang ia lakukan.

Ia pun membeli dengan dana sendiri sebuah kaki palsu itu dan dari BPJS hanyamembantu Rp 2,5 juta untuk pembelian kakipalsunya. "Kaki palsu ini juga belum bisa saya gunakan karena bekas luanya masih ngilu, mungkin baru dua tahun lagi bisa terbiasa dengan kaki palsu,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk membeli kaki palsu itu, Zulfitri mengaku meminjam dana koperasi di SMP Negeri 1 Talang sebesar Rp 30 juta, dan diabayar angsuran sebulan Rp 1,3 juta selama 30 bulan. Ia masih datang ke sekolahnya tiga kali seminggu untuk memberi bimbingan ke murid dan sesekali mengajar dengan berjalan menggunakan tongkat.

Zulfitri kemudian mengadukan nasibnya kepada LBH Padang pada bulan lalu. LBH Padang mendapatkan kepercayaan dari Zulfitri Zaini untuk memperjuangkan asuransi buatnya. Itu sebabnya kemudian kabar kedatangan Raja Arab Saudi ke Indonesia, membuat LBH mengeluarkan pernyataan, "Ada 33 orang jamaah haji asal Indonesia korban kecelakaan crane, dua di antaranya meninggal dunia, salah satu korban Zulfitri Zaini, perempuan 58 tahun, asal Kabupaten Solok, Sumatra Barat kehilangan kaki kanannya, tapi sampai saat ini belum mendapatkan asuransi dan santunan yang dijanjikan,” kata Era Purnama Sari, direktur LBH Padang yang mengeluarkan siaran persnya, Sabtu , 25 Februari 2017 lalu.

"Dari Kedubes Indonesia menyampaikan korban akan mendapatkan asuransi dan santunan dari Pemerintah Arab Saudi sebesar 1 juta Riyal atau sekitar Rp3,8 miliar, namun setelah korban kembali ke tanah air 2 Oktober 2015 hingga kini ia belum menerima bantuan, santunan, ataupun asuransi apapun dari Pemerintahan Arab Saudi,” katanya.

LBH Padang mengingatkan Raja Arab Saudi terhadap janjinya sendiri dan meminta Presiden Jokowi mendesak Raja Arab untuk segera menepati janjinya terhadap korban-korban kecelakaan crane ini. "Presiden tidak boleh lupa akan itu, menagih janji Raja Arab Saudi selama kunjungannya ke Indonesia,” kata Era Purnamasari.

LBH Padang sudah menyurati Kementerian Agama, Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia pada 13 Januari 2017. Tapi sampai saat ini tidak ada respon. "Sudah seharusnya pemerintah Indonesia mendesak pemerintahan Arab Saudi untuk memenuhi janji dan tanggung jawab pemerintah Arab Saudi, kami menuntut pemerintah lebih pro aktif mendesak,” katanya.

FEBRIANTI

Simak:
Raja Arab Datang, Pengamat: Jokowi Dapat 'Durian Runtuh'
Pengamat: Raja Arab Datang, Momentum Alihkan Hegemoni Barat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mengenal Kampung Keling di Sumatera Barat dan Masjid Muhammadan

3 hari lalu

Masjid Muhammadan di Pasar Gadang, Kota Padang. Masjid tersebut dibangun oleh etnis India yang datang bersama tentara Inggris. TEMPO/Fachri Hamzah
Mengenal Kampung Keling di Sumatera Barat dan Masjid Muhammadan

Masjid Muhammadan didirikan oleh komunitas muslim Tamil India pada abad ke 19.


Wisata Religi Sumbar, Ada Masjid dengan Arsitektur Terbaik hingga Surau Buya Hamka

4 hari lalu

Masjid Raya Sumatera Barat. Foto : Pemkot Padang
Wisata Religi Sumbar, Ada Masjid dengan Arsitektur Terbaik hingga Surau Buya Hamka

Destinasi wisata religi di Sumbar banyak jumlahnya, antara lain Masjid Raya Sumatera Barat hingga surau tempat Buya Hamka menimba ilmu agama.


Lokasi Berburu Takjil Ramadan di Kota Padang, Ini yang Menjadi Lokasi Favorit Mahasiswa

6 hari lalu

Lemang. TEMPO/Febrianti
Lokasi Berburu Takjil Ramadan di Kota Padang, Ini yang Menjadi Lokasi Favorit Mahasiswa

Kota Padang memiliki beberapa lokasi untuk berburu takjil Ramadan, antara lain di Pasar Baru tak jauh dari Kampus Unand dan Politeknik Negeri Padang.


Binaan Pegadaian Perkuat Kolaborasi Bank Sampah di Kota Padang

15 hari lalu

Binaan Pegadaian Perkuat Kolaborasi Bank Sampah di Kota Padang

Kegiatan juga diisi dengan pelantikan pengurus FORSEPSI Kota Padang


Ribuan Warga Kota Padang Terdampak Banjir

20 hari lalu

Foto udara banjir di Nagari Kampung Galapuang, Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Minggu, 7 Mei 2023. Banjir akibat curah hujan tinggi dan meluapnya sungai tersebut menyebabkan sedikitnya 150 rumah di dua korong (kampung) di nagari tersebut terendam dan ratusan warga mengungsi. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Ribuan Warga Kota Padang Terdampak Banjir

Lebih dari 8.000 warga Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat, terdampak banjir yang terjadi sejak Kamis, 7 Maret 2024, pukul 16.00 WIB.


Cerita Korban Banjir di Padang: Bantuan Belum Datang, Anak-anak Sudah Mulai Lapar

21 hari lalu

Salah satu rumah warga di kawasan Kurao Pagang, Nanggalo, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) tergenang banjir pada Jumat (8/3/2024) pagi. ANTARA/FathulAbdi
Cerita Korban Banjir di Padang: Bantuan Belum Datang, Anak-anak Sudah Mulai Lapar

Banjir merendam sejumlah daerah di Kota Padang, Sumatra Barat sejak Kamis malam, 7 Maret 2024. Korban banjir menceritakan pengalamannya.


Dekranasda Kota Padang Berpartisipasi Dalam INACRAFT 2024

30 hari lalu

Dekranasda Kota Padang Berpartisipasi Dalam INACRAFT 2024

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Padang ikut berpartisipasi dalam pameran kerajinan International Handicraft Trade Fair atau INACRAFT 2024.


Menjadikan Padang Kota yang Bersih

33 hari lalu

Menjadikan Padang Kota yang Bersih

Program Padang Bagoro upaya untuk menggerakkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan


Tangani KJSU, RSUD Rasidin Padang Dapat Bantuan Alat Penunjang dari Kemenkes

35 hari lalu

Tangani KJSU, RSUD Rasidin Padang Dapat Bantuan Alat Penunjang dari Kemenkes

SDM di RSUD Rasidin akan dipersiapkan dalam pemantapan ilmu dan pengetahuan di bidang KJSU.


Payakumbuh Krisis Pembuangan Sampah, Puluhan Ton Tak Terangkut Setiap Harinya

37 hari lalu

Salah satu sudut Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, yang menjadi lokasi penumpukan sampah. Kota itu menghadapi krisis pengelolaan sampah sejak penutupan sementara TPA yang ada sejak  1 Januari 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Payakumbuh Krisis Pembuangan Sampah, Puluhan Ton Tak Terangkut Setiap Harinya

Masyarakat Kota Payakumbuh mengeluhkan sampah yang menumpuk di sudut-sudut kota.