TEMPO.CO, Magelang - Sejumlah titik longsor terjadi di tiga wilayah kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah setelah turun hujan pada Sabtu, 25 Februari 2017, diinformasikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto.
Edy mengatakan, tiga kecamatan yang terkena musibah tanah longsor itu adalah Sawangan, Kajoran, dan Borobudur. Sampai berita ini diturunkan, belum ada kabar mengenai korban jiwa dalam bencana tersebut.
Baca juga:
Cuaca Ekstrem, Rumah-rumah di Depok Longsor
Jalur Trenggalek-Ponorogo Kembali Tertutup Longsor
"Sejumlah titik longsor tersebut, di Dusun Kadisono, Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, longsor dari sebuah tebing setinggi sekitar enam hingga delapan meter dengan lebar tujuh meter," katanya.
Longsoran juga membawa pepohonan yang tumbuh di atas tanah longsor tersebut yang mengakibatkan tertutupnya akses jalan Nglulang-Kadisono, Sawangan dengan ketebalan material longsoran satu hingga dua meter.
Ia mengatakan untuk membuka akses jalan desa tersebut membutuhkan alat berat guna menyingkirkan material longsoran Ia menuturkan di sekitar lokasi longsor tersebut masih terdapat retakan tanah sepanjang empat hingga lima meter.
Baca pula:
Puluhan Warga Madiun Dihantui Bencana Tanah Longsor
Ini Dampak Tanah Longsor Putuskan Jalur Gorontalo
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada karena masih berpotensi terjadi longsor susulan," katanya. Longsor di Kecamatan Kajoran terjadi di Dusun Santren, Desa Wuwuharjo, yang berdampak pada dua rumah rusak, yakni milik Fathimah (55) dan Teguh (46).
Menurut Edy, di Kecamatan Boroobudur, longsor terjadi di Dusun Karangsari, Desa Bigaran, terdapat dua titik yang berdampak pada tertutupnya akses jalan.
Selain itu, tanah longsor juga terjadi di Dusun Miriombowetan, Desa Giripurno, Kecamatan Borobudur berdampak pada satu rumah warga rusak. "Warga dan para relawan kini tengah menyingkirkan material longsoran dan BPBD telah menyalurkan logistik," ujarnya.
ANTARA
Simak:
Pengamat: Raja Arab Datang, Momentum Alihkan Hegemoni Barat
Titisan Nyi Roro Kidul dan Pangkalima Burung Batal Menikah?