TEMPO.CO, Yogyakarta - Rapat pleno hasil penghitungan suara di Komisi Pemilihan Umum Kota Yogyakarta diwarnai aksi ratusan demonstran pendukung pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Yogyakarta, Imam Priyono-Achmad Fadli, Rabu, 22 Februari 2017.
Massa pendukung nomor urut satu itu mendatangi KPU Kota Yogyakarta dan berorasi di depan kantor yang gerbangnya ditutup. Ratusan polisi berjaga di sekitar KPU.
Baca juga: Awasi Rekap Pilkada Yogya, Tim Imam Priyono Diduga...
Selain diwarnai protes, rapat pleno diwarnai interupsi dari Fokki Ardiyanto, saksi kubu Imam Priyono. Fokki bertanya kepada KPU ihwal prosedur jadwal rekapitulasi surat suara di panitia pemungutan kecamatan (PPK). Ia mempertanyakan jumlah saksi di tingkat PPK serta undangan yang hanya disampaikan mendadak dan hanya melalui pesan WhatsApp. "Ada indikasi informasi rekapitulasi suara di PPK disampaikan lebih dulu kepada saksi pasangan calon nomor dua," ucap Fokki.
Ia juga keberatan dengan penafsiran sejumlah PPK, misalnya di Kotagede dan Mantrijeron. Ketua PPK Kotagede Yulianto mengatakan petugas PPK telah berkomunikasi dengan tim sukses masing-masing calon hingga H-1 rekapitulasi surat suara. "Masing-masing sudah dihubungi," ujar Yulianto.
Baca pula: Dua Pasang Calon Pilkada Yogya Saling Klaim Unggul
Ketua KPU Kota Yogyakarta Wawan Budiyanto mempersilakan PPK menjelaskan ihwal keberatan saksi itu, juga saksi tim pasangan calon Haryadi Suyuti-Heroe Poerwadi. Wawan juga menjelaskan, semua tahapan pilkada telah disampaikan kepada tim penghubung pasangan calon. "PPK tidak berpihak kepada pasangan calon tertentu," tutur Wawan.
Dari hasil perhitungan sementara entry data model C1 KPU, pasangan calon Haryadi-Heroe unggul tipis dibanding Imam-Achmad. Haryadi dan wakilnya mendapat 100.332 suara atau 50,30 persen. Sedangkan Imam Priyono dan wakilnya meraih 99.143 suara atau 49,70 persen.
Imam kalah di Kecamatan Kotagede, Kraton, Mantrijeron, Mergangsan, Ngampilan, Umbulharjo, dan Wirobrajan. Di Kecamatan Kraton, misalnya, calon nomor urut dua meraih 5.850 suara atau 53,3 persen, sementara calon nomor urut satu mendapatkan 5.123 suara atau 46,7 persen. Kecamatan-kecamatan itu menjadi basis Haryadi-Heroe.
SHINTA MAHARANI
Simak:
Jokowi Sebut Praktek Demokrasi Sudah Kebablasan
Status WA Eks Pimpinan KPK, Bodoh Rakus: Negara Gagal