TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golkar puas dengan hasil sementara pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang dilakukan pada 15 Februari 2017 di 101 daerah di Indonesia. Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengatakan, hingga kini, hasil kemenangan di seluruh Indonesia sudah mencapai 58 persen dari target yang dipasang 60 persen.
Hasil itu didasarkan pada penghitungan sejumlah lembaga hitung cepat (quick count) dan tim Golkar di seluruh daerah. "Semoga setelah penghitungan di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) selesai kita bisa mencapai target 60 persen," ujar Novanto dalam konferensi pers di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Kemanggisan, Jakarta, Jumat, 17 Februari 2017.
Berita lain:
Rumah Lembang Buka Posko Pengaduan Pelanggaran Pilkada DKI
Pilkada DKI, Sebagian Warga Jakarta Kehilangan Hak Pilih
Novanto menuturkan, dalam putaran pemilihan gubernur 2017, Golkar unggul di tiga provinsi, yaitu Provinsi Gorontalo dengan pasangan calon (paslon) Rusli Habibie-Idris Rahim, Provinsi Banten dengan paslon Wahidin Halim-Andika Hazrumy, dan Provinsi DKI Jakarta dengan paslon Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat.
"Kemenangan ini sebagai pertanda bahwa Golkar dicintai rakyat, calonnya disenangi, dan ini juga pertanda kebangkitan Golkar," kata Novanto.
Dia pun mengucapkan selamat kepada paslon yang sejauh ini unggul sementara, sebelum hasil rekapitulasi suara resmi diumumkan KPU. "Selamat kepada yang menang dan jangan sia-siakan kepercayaan yang diberikan rakyat," tuturnya.
Ketua harian DPP Golkar, Nurdin Halid, berujar hasil-hasil itu tak lepas dari sistem rekrutmen dan penentuan paslon yang digagas Novanto dan berbeda dari proses dalam pilkada tahun-tahun sebelumnya. "Dalam memutuskan paslon, tidak hanya melalui survei, tapi juga mengedepankan dialog," ujarnya.
Nurdin pun mengapresiasi kerja keras seluruh kader dan tim misionaris Partai Golkar di seluruh Indonesia. Dia menegaskan, dalam pertimbangan penentuan paslon pun tidak ada mahar politik yang dijanjikan. "Sistem partai berjalan sangat dinamis mulai tingkat kelurahan hingga RT/RW," ucapnya.
GHOIDA RAHMAH