TEMPO.CO, Jakarta - Putaran kedua pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017 tampaknya sudah di depan mata setelah hasil yang dikeluarkan beberapa lembaga survei menempatkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat di tempat pertama dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di urutan kedua dengan selisih tipis. Bahkan pasangan calon lain, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, sudah menggelar konperensi pers mengenai kekalahannya dalam hitung cepat atau quick count semalam, 15 Februari 2017.
Baca juga: Analis Politik: Lingkungan Agus-Sylvi Ciptakan Blunder
Analis politik dari Universitas Indonesia, Donny Gahral Adiansyah, menyatakan putaran kedua pilkada DKI yang rencananya dilaksanakan 19 April 2017 bakal berlangsung seru.
Menurut Donny, perebutan suara pemilih non-militan makin menguat. "Kelompok ini cukup besar di kalangan pemilih pemula," katanya. Kunci lain, "Siapa yang bisa menarik pendukung Agus-Sylvi di putaran pertama."
Baca pula: Analis Politik: Penyebab Ahok-Djarot Tak Menang Satu Putaran
Pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi, menurut prediksi Donny, pasti memainkan politik akomodatif, merangkul. "Meskipun Anies pasti mengajak pendukung Agus untuk menjadikan Ahok musuh bersama," tuturnya.
Donny memprakirakan Ahok akan menang tipis di putaran kedua. Dari mana suaranya? "Enlightened middle class, kelas menengah tercerahkan non-sektarian akan mengalirkan suaranya ke Ahok," katanya.
Silakan baca: Analis Politik: Anies-Sandi Berkah Soft Campaign
Namun, sekali lagi, ia setuju dengan anggapan bahwa suara pemilih Agus-Sylvi di putaran pertama akan menjadi kuncinya.
S. DIAN ANDRYANTO
Simak:
Ahok-Djarot Melaju, Megawati: PDIP Siap untuk Putaran Kedua
Prabowo Siapkan Strategi jika Anies-Sandi Masuk Putaran Kedua