TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian RI Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar menilai, secara umum, penyelenggaraan pilkada serentak 2017 berjalan dengan baik. “Patut disyukuri umumnya dari hasil pemantauan berjalan aman dan lancar, semua tahapan dilaksanakan dengan baik,” kata Boy di Mabes Polri, Kamis, 16 Februari 2017.
Menurut Boy, aman dan lancarnya pilkada tahun ini bisa tercapai lantaran semangat bersama antara petugas penyelenggara pemilu, pengawas, soliditas TNI dan Polri, hingga tingkat pengamanan di tempat pemungutan suara (TPS). Boy menilai, personel TNI dan Polri menjadi faktor pendukung tegaknya keamanan dan perdamaian pilkada.
Simak:
Pilkada Serentak, Netizen Meledak Praktek Serangan Fajar
Boy menceritakan, ada beberapa masalah yang sempat mengganggu proses pemungutan suara. Misalnya keterlambatan logistik pemilu karena faktor cuaca. Ada pula faktor pengganggu yang dialami petugas dalam mengawal logistik pemilu.
Dia mencontohkan, di daerah Puncak Jaya, Papua, tim pengawal dari satuan Brigade Mobil sempat mendapat gangguan dari kelompok tidak dikenal. “Mereka menyerang tapi berhasil diamankan,” kata Boy. Juga di daerah Aceh dan Gorontalo, tapi gangguan itu dapat dikendalikan.
Pilkada serentak diikuti 101 daerah, terdiri atas 7 provinsi, 76 kabupaten, dan 18 kota. Boy menambahkan, pilkada serentak 2017 menunjukkan kualitas masyarakat yang semakin demokratis. Partisipasi pemilih juga semakin dewasa dengan indikator kekerasan yang bisa dimininalkan.
Boy mencontohkan di wilayah Aceh yang dinilai sering terjadi konflik pilkada. Pilkada di daerah tersebut relatif kondusif. “Partai Aceh dan Partai Nasional sudah berbaur menyatu dalam demokrasi,” katanya. Kondisi tersebut sebagai bentuk peleburan dua kelompok yang mewujudkan semakin bervariasinya pilihan tanpa ada dominasi partai tertentu.
DANANG FIRMANTO