TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia, Miko Ginting, mengatakan pemilihan Ketua Mahkamah Agung (MA) harus menghasilkan pemimpin yang memiliki integritas memadai. Menurut dia, orang tersebut juga harus mampu mereformasi lembaga tersebut dan badan peradilan di bawahnya.
"Dia harus memiliki kemauan mereformasi MA, mengetahui seluk beluk MA, dan memiliki integritas memadai," kata Miko Ginting kepada Tempo saat dihubungi, Sabtu, 11 Februari 2017.
Baca: Peneliti: Ketua MA Terpilih Harus Mereformasi Lembaganya
Anggota Koalisi Pemantau Peradilan ini menambahkan orang yang nantinya terpilih sebagai Ketua MA harus bisa melakukan pengawasan kepada jajarannya, karena selama ini pengawasan tidak berjalan efektif. Hal ini terbukti ketika ada penangkapan Sekretaris Mahkamah Agung. "Adanya petugas pengadilan ditangkap pihak berwajib, tandanya ada jual-beli perkara," kata dia.
Koalisi Pemantau Peradilan mencatat maraknya praktik suap penanganan perkara sepanjang 2012-2016. Mereka menilai pengawasan Mahkamah Agung di bawah kepemimpinan Hatta Ali sangat lemah. Berikut ini daftar hakim dan pegawai di lingkungan pengadilan yang terlibat rasuah:
17 Agustus 2012
• Heru Kisbandono, hakim ad hoc Tindak Pidana Korupsi Pontianak
• Kartini Juliana Marpaung, hakim ad hoc Tipikor Semarang
• Pragsono, hakim ad hoc Tipikor Semarang
6 Maret 2013
• Nuril Huda, hakim Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
22 Maret 2013
• Setyabudi Tejocahyono, Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bandung
• Singgih Budi Prakoso, hakim Pengadilan Negeri Bandung
• Djojo Jauhari, hakim Pengadilan Negeri Bandung
25 Juli 2013
• Djodi Supratman, staf Pusat Pendidikan dan Latihan MA
8 Agustus 2014
• Ramlan Comel, hakim ad hoc Tipikor Bandung
• Pasti Serefina Sinaga, hakim ad hoc Tipikor Bandung
10 Juli 2015
• Tripeni Irianto Putro, hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Medan
• Amir Fauzi, hakim PTUN Medan
• Dermawan Gintings, hakim PTUN Medan
11 Februari 2016
• Andri Tristianto Sutrisna, Kepala Sub-Direktorat Kasasi dan Perdata MA
23 Mei 2016
• Janner Purba, hakim Pengadilan Tipikor Bengkulu
• Toton, hakim Pengadilan Negeri Kepahiangan
26 April 2016
• Edy Nasution, Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
15 Juli 2016
• Rohadi, Panitera Muda Pengadilan Negeri Jakarta Utara
1 Juli 2016
• Santoso, Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
DIKO OKTARA | FRANSISCO ROSARIANS