TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, hingga saat ini, proses investigasi dugaan penyelundupan senjata oleh personel misi perdamaian Indonesia di Sudan belum rampung. Menteri Retno memperkirakan investigasi akan selesai tak lama lagi.
"Tim dari Indonesia masih melakukan tugasnya. Kami menunggu sampai 20 Februari, yang kami perkirakan sebagai hari selesainya investigasi," ucap Retno setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Senin, 13 Februari 2017.
Baca:
Tak Terbukti, Kemlu Upayakan Pemulangan Polisi dari Sudan
Kemenlu: Tak Ditemukan Bukti Indonesia Selundupkan Senjata
Sebagaimana telah diberitakan, pasukan perdamaian Indonesia untuk United Nation Mission in Darfur (Unamid) terseret perkara dugaan penyelundupan senjata. Petugas bandara Sudan menemukan kotak berisi senjata ilegal di dalam bagasi mereka. Senjata itu ditemukan saat kontingen Indonesia hendak meninggalkan bandara beberapa waktu lalu.
Kepolisian RI yang mengirim personel itu membantah senjata itu sebagai milik mereka. Namun hal itu tidak memberikan hasil. Polri dan Kementerian Luar Negeri pun mengirimkan tim investigasi dan diplomasi ke lokasi para kontingen Indonesia untuk Unamid itu. Awalnya, investigasi diperkirakan selesai pada pekan pertama Februari 2017.
Baca juga:
Ke Bandara, Nenek Ini Baru Tahu Ada Pedang di Tongkatnya
Polda Bantah Firza Husein Sakit Keras, Pengacara: Terserah
Retno tidak menjelaskan secara rinci alasan penyelesaian investigasi molor. Ia hanya menyatakan kementeriannya terus berkoordinasi dengan tim di lapangan, Kepala Polri, dan Menteri Luar Negeri Sudan.
Kontak terakhir dengan pemerintah Sudan dilakukan pada 9 Februari lalu. Retno mengklaim komunikasi berjalan lancar dan pihak Indonesia mengapresiasi langkah Sudan yang memperbolehkan proses investigasi berjalan terbuka, sehingga Indonesia bisa memantau jalannya proses itu. "Saya pun setiap hari berkomunikasi dengan United Nation di New York via duta besar kita. Semua terjun ke lapangan."
ISTMAN M.P.