TEMPO.CO, Pamekasan - Kepolisian Resor Pamekasan, Jawa Timur, telah memiliki gambaran pelaku penyebar gambar palu-arit di dua kecamatan yaitu Kecamatan Proppo dan Palengaan, Kabupaten Pamekasan. Kepala Polsek Palengaan Ajun Komisaris Achmat Sholeh mengatakan gambaran itu diperoleh dari keterangan warga yang sempat melihat beberapa pemuda keluar dari masjid Baiturrahmon pada Kamis dini hari, 9 Februari 2017. "Ada lima pemuda, mereka naik sepeda motor," kata dia, Jumat 10 Februari 2017.
Pertunjuk lain, kata Sholeh, polisi mendapat sebuah foto seorang pemuda berpose di salah gambar palu-arit yang dibuat di pinggir jalan Desa Banyuanyar. Polisi menduga pemuda itu salah satu pelaku. "Sedang diselidiki identitas pemuda itu oleh Reskrim," ujar dia.
Baca: Gambar Palu-Arit Muncul di Pamekasan, Polisi: Itu Adu Domba
Melihat pola penyebaran gambar palu-arit, Sholeh yakin telah direncanakan dengan matang. Para pelaku diduga telah menyiapkan cetakan palu-arit sebelum dicat pakai cat semprot, karena gambar yang dihasilkan rapi.
Indikasi lain, lanjut Sholeh, melihat lokasi yang dipilih, pelaku sengaja memilih di dua kecamatan itu karena pada hari Kamis, 9 Februari 2017, Menpora Imam Nahrawi akan mengunjungi Pondok Pesantren Banyuanyar, namun batal dan yang datang wakilnya. "Apalagi di Sampang ada KH Makruf Amin, jadi pelaku sengaja memasang gambar itu berbarengan dengan dua momen tersebut," kata dia.
Baca: Gambar Palu-Arit Tersebar di Pamekasan, Polri Duga Provokasi
Seperti di beritakan sebelumnya, warga Desa Bilaan, Kecamatan Proppo dan Palengaan heboh oleh gambar palu arit di beberapa tempat seperti masjid, jembatan dan plang di pinggir jalan.
Takmir masjid Baiturrahman, Ali Tohir, berharap kasus ini diusut tuntas karena bisa menjadi fitnah dan berpotensi memunculkan adu domba di masyarakat. Di masjid ini ditemukan dua gambar palu arit di dinding kamar mandi. "Warga resah, jangan sampai PKI bangkit lagi," kata dia.
MUSTHOFA BISRI
Baca juga:
Aksi 112, SBY Puji Wiranto Tampil Mengapresiasi Rizieq FPI
Sekjen FPI DKI Mangkir, Pengacara: Pak Novel Ada Agenda Lain