TEMPO.CO, Tasikmalaya - Sekelompok anak muda Kota Tasikmalaya yang menamakan diri Komunitas Putih menggelar Deklarasi Tolak Politik Uang di halaman sebuah tempat futsal di Jalan BKR, Kamis sore, 9 Januari 2017. Mereka mengingatkan pemilih agar tidak memilih pemimpin karena uang. "Jangan memilih karena uang," kata ketua pelaksana Deklarasi Tolak Politik Uang, Yosi Irianto, Kamis.
Deklarasi ini diisi dengan lomba membuat puisi, penandatanganan kain anti-politik uang, dan pembagian leaflet anti-politik uang kepada pengendara yang melintas di Jalan BKR. "Acara untuk umum. Semua paslon bisa datang," kata Yosi.
Baca juga:
Dicky Candra Hadapi 2 Calon Inkumben dalam Pilkada
Pilkada Tasikmalaya, Dicky Candra Gandeng Sule dan ...
Dalam deklarasi itu, hanya calon wali kota nomor urut satu Dicky Candra yang hadir. Dia datang karena pada Kamis malam akan mengikuti istigasah di tempat yang sama. "Saya support karena nanti malam (Kamis malam), kami ada acara doa bersama di sini," kata Dicky.
Sebenarnya, kata dia, tim suksesnya pernah menggagas acara serupa. Namun, saat itu, dia tidak bisa hadir. "Acaranya bentrok. Kebetulan sekarang anak mahasiswa menggelar acara Anti Money Politic," kata Dicky.
Diminta tanggapan ihwal politik uang, Dicky berpendapat, politik uang diakibatkan manusia dikendalikan keinginan untuk menang yang sangat tinggi. "Dia akan melakukan hal apa saja," katanya.
Padahal, menurut Dicky, dengan politik uang, pembodohan kepada masyarakat sangat besar. Selain itu, jika nanti si calon menang, harus ada uang kembali. "Ini bahaya. Indikasi ke sana (korupsi) sangat besar," ucapnya.
Politik uang harus dihentikan oleh semua lapisan masyarakat. "Jika tidak dihentikan oleh masyarakat, akan bahaya," tutur Dicky.
CANDRA NUGRAHA
Simak: Pemenang Pilkada DKI Bakal Berpengaruh di Pilpres 2019