Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejumlah Warga Muhammadiyah Bersikeras Ikut Aksi 112  

image-gnews
Ribuan umat Islam melaksanakan salat Jumat saat Aksi damai Bela Islam III di kawasan Bundaran patung kuda , Jakarta, 2 Desember 2016. Tempo/Dian Triyuli
Ribuan umat Islam melaksanakan salat Jumat saat Aksi damai Bela Islam III di kawasan Bundaran patung kuda , Jakarta, 2 Desember 2016. Tempo/Dian Triyuli
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Imbauan Ketua Muhammadiyah Haedar Nashir tak mempan bagi sejumlah warga Muhammadiyah untuk tidak turut Aksi 112. Koordinator Gerakan Nasional Komando Kawal Al-Maidah Eksponen Muhammadiyah, Mashuri Masyhuda, mengatakan sekitar 10 ribu warga Muhammadiyah akan mengikuti unjuk rasa pada Sabtu, 11 Februari 2017.

"Dari luar Jabodetabek 2.500 orang yang akan ikut," kata Mashuri saat memberikan keterangan pers tentang Aksi 112 di Masjid Al-Furqan, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2017.

Baca:
Ini Imbauan PP Muhammadiyah Soal Rencana Aksi 112
Aksi 112 Mulai dari Salat Subuh Hingga Tausyiah

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Haedar mengimbau agar Aksi 112 tak digelar. Kalaupun digelar, ia menyarankan warga Muhammadiyah tak mengikutinya. Sebab, menurut ia, Aksi 212 pada Desember lalu sudah cukup untuk memastikan aspirasi ormasi Islam tersampaikan perihal situasi politik Indonesia terkini.

Haedar juga menganggap unjuk rasa secara terus-menerus bisa berujung kontraproduktif. Menurut dia, yang dibutuhkan Indonesia menjelang pilkada serentak adalah suasana kondusif yang tidak menguras banyak energi.

Baca juga: Aksi 112, Penyebab JK Imbau Masyarakat Tak Usah ...

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aksi 112 berkaitan dengan Aksi 212. Dalam unjuk rasa yang digelar Forum Umat Islam itu, ormas Islam ingin menyampaikan aspirasinya mengenai kondisi politik Indonesia terkini, persiapan pilkada serentak 2017, serta proses hukum terdakwa penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, calon Gubernur DKI Jakarta.

Mashuri mengaku telah mengetahui imbauan yang disampaikan Haedar soal Aksi 112. Namun, kata dia, gairah sejumlah warga Muhammadiyah untuk mengikuti Aksi 112 sulit dibendung. Apalagi, jika mengikuti proses hukum Ahok sejauh ini yang juga menimbulkan kegaduhan tersendiri.

Oleh karenanya, daripada ekspresi massa tidak tertampung, diputuskan agar mereka tetap mengikuti Aksi 112. Mashuri sendiri yang akan mengkoordinasi langsung. "Kami berharap siapapun yang bergabung tetap mematuhi tata tertib."

Mashuri mengaku telah memberitahukan masalah ini kepada Haedar. Menurut dia, Haedar merasa tak berwenang melarang warga Muhammadiyah yang ingin mengikuti Aksi 112. Bahkan, presiden saja tidak bisa melarang. “Tapi, beliau berpesan jangan sampai keikutsertaan nanti berujung keluar konteks."

ISTMAN M.P.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Wakil Menteri Agama Prediksi Lebaran Jatuh 10 April 2024 Sama Dengan Muhammadiyah, Ini Penjelasannya

22 jam lalu

Ilustrasi persiapan Lebaran Ketupat atau Lebaran Syawal. ANTARA/Siswowidodo
Wakil Menteri Agama Prediksi Lebaran Jatuh 10 April 2024 Sama Dengan Muhammadiyah, Ini Penjelasannya

Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki memprediksi Lebaran jatuh pada Rabu, 10 April 2024, sama dengan yang telah ditetapkan Muhammadiyah


PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

4 hari lalu

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Ketua Umum PBNU Gus Yahya berjabat tangan usai menggelar pertemuan di Kantor PBNU Jakarta, Kamis 25 Mei 2023. TEMPO/Mirza Bagaskara
PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

KPU menetapkan Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024. Begini tanggapan PBNU dan PP Muhammadiyah, dua ormas terbesar di Indonesia.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

6 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Sikap PBNU dan Muhammadiyah atas Penetapan Hasil Pemilu 2024

6 hari lalu

Sikap PBNU dan Muhammadiyah atas Penetapan Hasil Pemilu 2024

PBNU mengajak semua pihak bersatu lagi dan Muhammadiyah mengajak masyarakat legawa menerima hasil Pemilu 2024.


Lebaran Tanggal Berapa? Cek Jadwalnya Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

6 hari lalu

Lebaran tanggal berapa? Kemungkinan ada perbedaan antara pemerintah dan Muhammadiyah. Berikut ini jadwal serta tanggal cuti bersama. Foto: Canva
Lebaran Tanggal Berapa? Cek Jadwalnya Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

Lebaran tanggal berapa? Kemungkinan ada perbedaan antara pemerintah dan Muhammadiyah. Berikut ini jadwal serta tanggal cuti bersama.


Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

7 hari lalu

Suasana di sekitar Gedung Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024, Kamis, 21 Maret 2024. Pembatas di Jalan Imam Bonjol yang mengarah ke Gedung KPU sudah dibuka pukul 14.25 WIB. TEMPO/Defara
Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.


Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

7 hari lalu

Wakil presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla (kiri) didampingi tokoh muslim Indonesia, Din Syamsuddin saat memberikan keterangan dalam acara konferensi pers Tokoh Bangsa di Jakarta, Kamis, 2 Februari 2024. Dalam konferensi pers tersebut tokoh bangsa yang terdiri dari Wakil Presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla, tokoh muslim Indonesia Din Syamsuddin, pendeta Kristen Sherphard Supit dan para akademisi menyinggung soal politisasi bansos, serta menyuarakan gerakan pemilu jujur dan adil. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang


Demo di Depan KPU, Refly Harun: Kecurangan Sudah Terjadi saat Jokowi Mau Perpanjang Masa Jabatan

8 hari lalu

Pakar hukum tata negara Refly Harun berorasi di depan kantor KPU RI saat demonstrasi menolak hasil Pemilu 2024 di Jakarta Pusat, 20 Maret 2024. Tempo/Eka Yudha Saputra
Demo di Depan KPU, Refly Harun: Kecurangan Sudah Terjadi saat Jokowi Mau Perpanjang Masa Jabatan

Refly Harun mendesak massa untuk menolak hasil Pemilu 2024.


16 Orang Ditangkap saat Demonstrasi di DPR dan KPU, Ini Penjelasan Polres Metro Jakpus

8 hari lalu

Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
16 Orang Ditangkap saat Demonstrasi di DPR dan KPU, Ini Penjelasan Polres Metro Jakpus

Menurut Humas Polres Metro Jakarta Pusat, aksi demonstrasi di DPR semalam berujung anarkis.


Rangkaian Demo di Gedung DPR Sejak Awal Maret, Muncul Spanduk: Pecat Jokowi Tanpa Pesangon

8 hari lalu

Massa dari berbagai elemen menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Dalm aksi tersebut mereka mendesak kepada DPR RI untuk menggunakan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024 sekaligus rasa keprihatinan maraknya nepotisme dan ancaman matinya demokrasi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Rangkaian Demo di Gedung DPR Sejak Awal Maret, Muncul Spanduk: Pecat Jokowi Tanpa Pesangon

Sejak awal Maret 2024, Gedung DPR beberapa kali menjadi tempat unjuk rasa terkait politik dinasti, pemakzulan Jokowi, Pemilu 2024. Ini rangkaiannya.