TEMPO.CO, Jakarta - Imbauan Ketua Muhammadiyah Haedar Nashir tak mempan bagi sejumlah warga Muhammadiyah untuk tidak turut Aksi 112. Koordinator Gerakan Nasional Komando Kawal Al-Maidah Eksponen Muhammadiyah, Mashuri Masyhuda, mengatakan sekitar 10 ribu warga Muhammadiyah akan mengikuti unjuk rasa pada Sabtu, 11 Februari 2017.
"Dari luar Jabodetabek 2.500 orang yang akan ikut," kata Mashuri saat memberikan keterangan pers tentang Aksi 112 di Masjid Al-Furqan, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2017.
Baca:
Ini Imbauan PP Muhammadiyah Soal Rencana Aksi 112
Aksi 112 Mulai dari Salat Subuh Hingga Tausyiah
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Haedar mengimbau agar Aksi 112 tak digelar. Kalaupun digelar, ia menyarankan warga Muhammadiyah tak mengikutinya. Sebab, menurut ia, Aksi 212 pada Desember lalu sudah cukup untuk memastikan aspirasi ormasi Islam tersampaikan perihal situasi politik Indonesia terkini.
Haedar juga menganggap unjuk rasa secara terus-menerus bisa berujung kontraproduktif. Menurut dia, yang dibutuhkan Indonesia menjelang pilkada serentak adalah suasana kondusif yang tidak menguras banyak energi.
Baca juga: Aksi 112, Penyebab JK Imbau Masyarakat Tak Usah ...
Aksi 112 berkaitan dengan Aksi 212. Dalam unjuk rasa yang digelar Forum Umat Islam itu, ormas Islam ingin menyampaikan aspirasinya mengenai kondisi politik Indonesia terkini, persiapan pilkada serentak 2017, serta proses hukum terdakwa penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, calon Gubernur DKI Jakarta.
Mashuri mengaku telah mengetahui imbauan yang disampaikan Haedar soal Aksi 112. Namun, kata dia, gairah sejumlah warga Muhammadiyah untuk mengikuti Aksi 112 sulit dibendung. Apalagi, jika mengikuti proses hukum Ahok sejauh ini yang juga menimbulkan kegaduhan tersendiri.
Oleh karenanya, daripada ekspresi massa tidak tertampung, diputuskan agar mereka tetap mengikuti Aksi 112. Mashuri sendiri yang akan mengkoordinasi langsung. "Kami berharap siapapun yang bergabung tetap mematuhi tata tertib."
Mashuri mengaku telah memberitahukan masalah ini kepada Haedar. Menurut dia, Haedar merasa tak berwenang melarang warga Muhammadiyah yang ingin mengikuti Aksi 112. Bahkan, presiden saja tidak bisa melarang. “Tapi, beliau berpesan jangan sampai keikutsertaan nanti berujung keluar konteks."
ISTMAN M.P.