TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddiqie prihatin terhadap keadaan organisasi-organisasi masyarakat (ormas) saat ini. Sebab, tak sedikit ormas yang telah mengalami politisasi.
”Ormas mengalami politisasi di mana-mana. Tadinya organisasi teknis, sekarang jadi organisasi politik semua,” kata Jimly saat memberi sambutan dalam pembukaan Kongres Nasional Asosiasi Auditor Hukum Indonesia di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2017.
Baca juga:
Mendagri: Sekitar Setengah Juta Ormas Tak Terdaftar
Ormas Bali Gelar Aksi Bela Budaya, Desak Jokowi Bubarkan FPI
Politisasi organisasi masyarakat, kata Jimly, juga terjadi di organisasi-organisasi keagamaan dan kampus. Hal ini ditandai dengan budaya politik yang mulai digunakan dalam penentuan kebijakan. “Contohnya, milih pemimpin aja sudah kaya pilkada,” ujarnya.
Baca pula:
Menpora Imam Nahrawi Minta Ormas Pemuda Jaga NKRI
FPI Dipolisikan Ormas dan Hansip Balikpapan
Menurut Jimly, organisasi masyarakat tak seharusnya disusupi politik. Sebab, organisasi masyarakat seyogyanya adalah organisasi teknis yang dalam prakteknya lebih mementingkan kualitas.
”Politik itu siapa yang banyak dia yang menang, artinya mementingkan kuantitas. Kalau organisasi profesional itu mementingkan kualitas,” ujar Jimly.
MAYA AYU PUSPITASARI
Simak:
Jokowi: Mudah Kendalikan Media Mainstream daripada Medsos
HPN 2017, Jokowi Pusing Berita Hoax di Media Sosial