TEMPO.CO, Kupang - Bupati Sikka, NTT (Nusa Tenggara Timur) Yoseph Ansar Rera akhirnya mengeluarkan status darurat bencana di daerah itu, setelah sejumlah bencana melanda sejak akhir Desember 2016, dan puncaknya pada Februari 2017 ini.
"Saya sudah nyatakan darurat bencana di daerah, karena banyak bencana yang terjadi sejak Desember 2016 lalu," kata Yoseph, Kamis, 9 Februari 2017.
Baca juga:
Sehari, Tiga Kali NTT Diguncang Gempa
Ini Penyebab Angin Badai dan Gelombang Tinggi di NTT
Cuaca ekstrem berupa angin kencang yang melanda wilayah mengakibatkan terjadinya gelombang tinggi, sehingga dermaga Namangkewa di Kecamatan Kewapante. Selain itu banjir rob atau air laut pasangan yang merusak sejumlah perumahan warga di daerah itu. Bencana lainnya berupa gagal tanam dan panen di Kecamatan Tanawawo.
Dia mengatakan petani di Kecamatan Tanawawo diprediksi bakal mengalami fuso, karena sebagian besar lahan pertanian mereka rusak diterjang angin kencang.
Baca pula: Banjir Rob Hancurkan Puluhan Rumah di NTT
"Dari informasi yang saya dapat sementara melalui SMS (short message service), angin kencang terjadi di semua kecamatan. Yang paling parah itu Tanawawo. Nanti kami akan intervensi semua kecamatan dengan bibit jagung dan kacang ijo,” kata Bupati Ansar.
Untuk melakukan intervensi, menurut dia, langkah awal yang ditempuh pemerintah setempat yakni memerintahkan para camat dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) melakukan identifikasi terhadap semua kerusakaan akibat bencana. "Identifikasi tidak saja pada lahan pertanian, tetapi juga kerusakan lain yang diakibatkan oleh abrasi dan tanah longsor," ujarnya.
Hujan deras disertai angin kencang hampir dua pekan terakhir ini melanda wilayah NTT mengakibat hampir seluruh kabupaten di daerah itu dilanda bencana.
YOHANES SEO