TEMPO.CO, Jakarta - Jajaran fungsionaris Partai Demokrat angkat bicara dan menyesalkan adanya demonstrasi yang digelar ratusan mahasiswa secara ilegal di depan rumah Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY pada Senin, 6 Februari 2017.
Baca juga: Rumah Digrudug Ratusan Orang, SBY Curhat di Twitter
Baca Juga:
"Kapolri harus menjawab apakah polisi sengaja abai terhadap kejadian ini atau memang tidak kompeten," kata juru bicara DPP Partai Demokrat, Rachland Nashidik, saat ditemui di depan rumah SBY.
Rachland menduga kepolisian kecolongan dengan adanya demonstrasi ratusan mahasiswa itu. Kata dia, para mahasiswa tiba-tiba datang di depan rumah SBY tanpa pemberitahuan. Dia sangat menyesalkan kejadian ini, terlebih dengan respons polisi yang lamban.
Kata dia, polisi tidak profesional menghalau massa yang demonstrasi di depan rumah SBY. Kepolisian baru datang setelah mahasiswa lebih dari satu jam memblokade jalan yang menuju rumah SBY di Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Jumlah polisi yang datang juga tak seberapa, hanya segelintir personel dan memilih duduk di pinggir jalan.
Setelah jumlah kepolisian banyak, mereka kemudian membubarkan massa. Para mahasiswa kemudian bertolak ke Dewan Perwakilan Rakyat untuk melanjutkan menggelar aksi. Kata Rachland, demonstrasi di depan rumah orang melanggar undang-undang. Apalagi para mahasiswa demonstrasi di depan rumah SBY, mantan presiden ke-6 Indonesia.
Dia menduga, demonstran itu sengaja ditunggangi oleh kepentingan politik tertentu. Namun Rachland tak menyebut pihak yang meminta para mahasiswa datang ke rumah SBY. "Kami menyesalkan karena adik-adik mahasiswa diarahkan untuk datang demonstrasi ke sini," ucap dia.
Rumah SBY yang berada di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, digeruduk ratusan orang yang hendak demonstrasi pada Senin siang, 6 Februari. Diduga massa menggelar demonstrasi tak memberi pemberitahuan kepada polisi.
Dari pantauan di depan rumah SBY, puluhan polisi masih siaga menjaga rumah Ketua Umum Partai Demokrat tersebut. Polisi dari berbagai kesatuan berjaga di depan rumah SBY. Dari personel intel, Sabhara, hingga Brimob dengan kelengkapan senjata.
Hingga berita diturunkan, belum ada penjelasan dari polisi mengenai pengamanan di rumah SBY. Tempo mencoba menghubungi Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono tapi telepon selulernya tidak aktif.
AVIT HIDAYAT