TEMPO.CO, Kupang - Cuaca buruk yang melanda Nusa Tenggara Timur (NTT) sepekan terakhir ini ternyata karena adanya tekanan rendah di perairan barat laut Australia yang memberi dampak angin kencang ke wilayah NTT dan gelombang tinggi.
"Dampak dari angin kencang tersebut menyebabkan tinggi gelombang yang cukup signifikan di perairan NTT," kata prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika El Tari, Kupang, Sti Nenotek, Senin, 6 Februari 2017.
Baca juga:
Dituding Hina KH Ma'ruf Amin, Ahok Dilaporkan ke Bareskrim
Tinggi gelombang laut ini terjadi di perairan terluar dan perairan yang secara geografis berada di dekat daerah bertekanan rendah tersebut.
Gelombang tinggi terjadi hampir di seluruh perairan NTT, terutama di Sekkat Sumba dengan ketinggian gelombang 1,5-4 meter dan di perairan selatan Pulau Sumba 2,5- 5 meter. Karena itu, masyarakat diimbau waspada saat melaut.
Di Kupang, NTT, misalnya, nelayan memilih menambatkan perahunya di tepi pantai karena cuaca buruk yang melanda daerah itu. Akibatnya, ketersediaan ikan di Kota Kupang mulai langka dan harganya melambung tinggi. "Kami tidak bisa melaut sepekan ini," ujar Lius, nelayan di Kota Kupang.
YOHANES SEO
Simak juga:
Alasan Verifikasi Perusahaan Pers Menurut SPS