TEMPO.CO, Yogyakarta - Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja di Yogyakarta berkesempatan meninjau laboratorium wirausaha retail "Alfamart Class" di SMK Negeri I Tempel, Kabupaten Sleman. "Dalam kunjungan tersebut, Kepala Negara didampingi Mendikbud," kata Direktur Urusan Korporasi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) Solihin di Jakarta, Minggu, 5 Februari 2017.
Silakan baca: Presiden Jokowi Bagikan 1.190 Kartu Indonesia Pintar di Yogya
Manajer Komunikasi Perusahaan Alfamart Budi Santoso menjelaskan bahwa laboratorium pusat wirausaha Alfamart Class merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Alfamart di bidang pendidikan. "Wujudnya dengan memberikan hibah laboratorium retail dan pendidikan manajemen retail," katanya.
Pada acara di Yogyakarta, Sabtu, 4 Februari 2017, itu Presiden Jokowi sekaligus menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada siswa dan siswi dari keluarga prasejahtera dan yatim piatu dari SD, SMP, SMA/SMK, SLB, dan panti sosial atau panti asuhan di Yogyakarta.
Baca juga:
Mendikbud Targetkan 15 Ribu Sekolah Model Pendidikan Karakter
Pasca-Gempa Pidie Aceh, 17 Sekolah Sementara Sudah Dibangun
Solihin menjelaskan sebanyak 144 SMK di seluruh Indonesia yang telah bekerja sama dengan perusahaannya, melalui program pendidikan retail, berkesempatan berdialog dengan Presiden Jokowi melalui video conference di SMKN 1 Tempel, Sleman, Yogyakarta.
Presiden meninjau pula laboratorium retail yang dihibahkan Alfamart untuk dikelola pihak sekolah sebagai sarana praktek pada siswa di program tersebut. Sebagai perusahaan retail yang hadir di tengah masyarakat, Alfamart menjalankan program tanggung jawab sosial berkelanjutan, salah satunya melalui program pendidikan retail bagi siswa SMK, Alfamart Class, tersebut.
Dijelaskan bahwa program yang telah berjalan sejak 2011 ini, diharapkan dapat menciptakan lulusan SMK yang memiliki daya saing tinggi, terampil, dan siap bekerja di lingkungan perusahaan. "Khususnya di industri retail, dengan berbagai kompetensi yang telah dimiliki," katanya.
Melalui program tersebut, Alfamart bekerja sama dengan SMK yang memiliki jurusan bisnis atau manajemen pemasaran. Sinkronisasi kurikulum Ia menjelaskan perusahaan melakukan sinkronisasi kurikulum pendidikan retail, memberikan pelatihan kepada tenaga pengajar dan siswa.
Alfamart Class hingga Desember 2016 telah diimplementasikan ke 144 SMK pada 67 wilayah di Indonesia dan merupakan salah satu upaya perusahaan dalam menciptakan keselarasan program pendidikan dengan kebutuhan industri retail melalui alih ilmu pengetahuan dan praktek pembelajaran yang komprehensif.
Bagi lulusan SMK yang mengikuti program Alfamart Class, kata dia, dapat langsung bekerja di Alfamart.
Kepala SMKN 1 Tempel Sleman Nunung Sulastri menyambut baik kerja sama program ini. Ia menilai sinkronisasi kurikulum pendidikan di jenjang SMK dengan kompetensi yang dibutuhkan industri sangat diperlukan.
ANTARA