Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Panti Asuhan, Pemilik Pernah Dilaporkan Atas Penculikan Anak

image-gnews
Penghuni panti jompo Yayasan Tunas Bangsa, berdiri di depan pintu kamar jerujinya di Pekanbaru, Riau, 29 Januari 2017. Lembaga Perlindungan Anak Riau mendesak pemerintah menutup yayasan tersebut karena dinilai tidak manusiawi. TEMPO/Riyan Nofitra
Penghuni panti jompo Yayasan Tunas Bangsa, berdiri di depan pintu kamar jerujinya di Pekanbaru, Riau, 29 Januari 2017. Lembaga Perlindungan Anak Riau mendesak pemerintah menutup yayasan tersebut karena dinilai tidak manusiawi. TEMPO/Riyan Nofitra
Iklan

TEMPO.CO, Pekanbaru - Perlakuan tidak manusiawi di panti asuhan Yayasan Tunas Bangsa, Jalan Singgalang V, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau, sudah berlangsung sejak lama. Pemilik Yayasan Tunas Bangsa pernah dilaporkan ke polisi atas kasus penculikan dan eksploitasi anak menjadi pengemis pada 17 tahun lalu.

"Pernah dilaporkan ke polisi, tapi tidak ditanggapi," kata Suwarno, warga yang tinggal dekat panti asuhan Yayasan Tunas Bangsa, Kamis, 2 Februari 2017.

Baca: Balita Tewas Penuh Luka, Pemilik Panti Asuhan Jadi Tersangka

Suwarno mengatakan peristiwa penculikan anak itu dilakukan oleh pemilik Yayasan Tunas Bangsa Lili Rahmawati, 49 tahun, pada 1995. Lili menculik seorang anak laki-laki dari pasar Cikpuan, Pekanbaru, saat sang anak terpisah dari ibunya yang berjualan di pasar. "Anak itu diculik dan dibawa ke panti," ujarnya.

Setiba di panti, kata Suwarno, pelaku memotong rambut anak tersebut hingga gundul lalu memaksanya mengemis di jalanan di Pekanbaru. Kasus itu terungkap saat orang tua kandung bocah itu melihat anaknya pada acara hajatan yang mengundang anak yatim panti asuhan Yayasan Tunas Bangsa. Orang tua bocah itu langsung membawa anaknya pulang dan melaporkan Lili ke polisi. "Lili dibawa ke kantor polisi," kata Suwarno.

Simak pula: Diperlakukan Tak Manusiawi, Penghuni Panti Jompo Dievakuasi

Namun saat diperiksa polisi, Lili justru menunjukkan perilaku aneh seperti orang sakit jiwa. Ia berteriak-teriak dan menangis di kantor polisi. "Dia menangis sambil guling-guling di tanah," kata mantan Ketua RW selama 17 tahun ini.

Tidak lama kemudian, kata dia, Lili pun kembali ke panti asuhan tanpa ada kejelasan proses hukum.

Yayasan Tunas Bangsa mendadak ramai diperbincangkan menyusul adanya laporan balita usia 1 tahun 8 bulan bernama Muhammad Zikli tewas diduga akibat dianiaya. Keluarga korban melihat adanya kejanggalan kematian korban, karena ditemukan adanya luka di sekujur tubuh balita tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bukan hanya itu, kasus lain kemudian berkembang saat Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Riau melakukan penyidikan mendadak di dua panti jompo milik Yayasan Tunas Bangsa lainnya. LPA Riau menemukan adanya praktek tidak manusiawi dilakukan pengelola terhadap penghuni panti.

Baca: Kematian Balita Ini Diduga Janggal, Polisi Bongkar Makamnya

Warga panti yang lanjut usia itu dikurung dalam ruangan seperti penjara, digabung dengan penderita sakit jiwa. Ruangan tampak terlihat kotor karena tidak ada sekat pemisah antara tempat tidur dan lubang kakus. Penghuni panti pun tidak diberi makan selayaknya dan kerap mendapatkan kekerasan.

Saat ini, pemilik yayasan Lili telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penganiayaan. Lili membantah tuduhan penganiayaan yang menyebabkan Muhammad Zikli meninggal. Ia mengaku balita itu meninggal karena sakit. "Tidak ada saya menganiaya, dia meninggal karena sakit demam," katanya di Markas Polresta Pekanbaru.

Lili membantah semua tuduhan mempekerjakan anak sebagai pengemis dan menelantarkan para lansia di panti jompo. "Saya sayangi mereka, semua saya rawat dengan baik," ujarnya.

RIYAN NOFITRA

Baca juga:
Kades Ini Kaget Rizieq Disebut Serobot Tanah di Megamendung
Ahok Minta Maaf: Luhut, Kapolda, dan Pangdam Temui Ketua MUI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

18 hari lalu

Ilustrasi kekerasan pada anak. health. wyo.gov
Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.


Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

29 Desember 2023

Ilustrasi kekerasan pada anak. health. wyo.gov
Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

Kasus kekerasan terhadap anak terbanyak tahun ini adalah kekerasan seksual


Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

18 November 2023

Konferensi pers di Markas Polres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, menghadirkan tersangka pelaku KDRT, Jumat 17 November 2023. Kasus ini terungkap setelah viral di media sosial seorang suami mencari istri, Dokter Qory, yang pergi meninggalkan rumah. Dok. Polres Bogor
Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

Belakangan ramai di media sosial kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami dokter Qory. Apa hukuman bagi pelaku KDRT?


Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

10 November 2023

Arie Hanggara. youtube.com
Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

Kematian anak berusia 7 tahun karena disiksa orang tuanya diangkat ke layar lebar. Film Arie Hanggara dibintangi Deddy Mizwar dan nenek Ariel Tatum.


Prioritas Membangun Kota Bertuah

15 Agustus 2023

Prioritas Membangun Kota Bertuah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga. Menyiapkan generasi untuk Indonesia Emas 2045.


Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

4 Agustus 2023

Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP berkunjung ke Kecamatan Sail, Minggu, 30 Agustus 2023.


Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

4 Agustus 2023

Ilustrasi kekerasan pada anak. health. wyo.gov
Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

Seorang dokter di Makassar ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap anak. Pahami pasal-pasal kekerasan terhadap anak.


KONI Diminta Dukung Turnamen Tenis Meja di Kota Pekanbaru

30 Juli 2023

KONI Diminta Dukung Turnamen Tenis Meja di Kota Pekanbaru

Muflihun mengapresiasi panitia yang menggelar turnamen secara swadaya.


SMA di Kota Pekanbaru Temukan 31 Peserta PPDB Gunakan KK Palsu

4 Juli 2023

Ilustrasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
SMA di Kota Pekanbaru Temukan 31 Peserta PPDB Gunakan KK Palsu

Beberapa KK tersebut ternyata berdomisili cukup jauh dan di luar sistem zonasi SMA 8 proses PPDB 2023.


Rekomendasi 5 Destinasi Wisata di Kota Pekanbaru

24 Juni 2023

Seorang penenun sedang memintal benang di Rumah Tenun Kampung Bandar, Pekanbaru, Riau, Juni 2017. Tempo/Francisca Christy Rosana
Rekomendasi 5 Destinasi Wisata di Kota Pekanbaru

Berikut beberapa destinasi wisata Kota Pekanbaru yang wajib Anda singgahi saat berada di Riau.