Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Yogyakarta Keluhkan Marak Iklan Jasa Aborsi Ilegal

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Komunitas Jogja Garuk Sampah (JGS) mengeluhkan maraknya iklan jasa aborsi ilegal yang bertebaran di penjuru kota. “Malam dibersihkan pagi ada lagi,” kata Koordinator Kegiatan JGS Bekti Maulana di kantor Forum Pemantau Independen Kota Yogyakarta, Rabu 1 Februari 2017.

JGS adalah komunitas warga Yogyakarta yang menyoroti persoalan sampah visual. Sejak setahun lalu, mereka rutin membersihkan iklan, pamflet, dan poster yang menempel di fasilitas umum. Semisal di tiang rambu lalu lintas dan lampu merah.

Simak berita utama:

Respon Sikap Ahok ke Mar`uf Amin, GP Ansor: Serukan Siaga

GP Ansor Jember Desak Ahok Minta Maaf pada Ketua MUI Ma'ruf

Ia mengatakan dibanding iklan dan poster pemasaran lain, iklan jasa aborsi ilegal terbilang cukup marak. Iklan itu biasa terselubung di balik tawaran obat telat datang bulan. Bentuknya, selembar kertas bertuliskan nomor telepon yang bisa dihubungi saat terlambat haid. “Dalam satu tiang lampu merah bisa ada tiga sampai empat iklan,” kata dia.

Baca juga: Diperkarakan Ahok, PKB: Santri NU di Belakang Ma`ruf Amin

Bahkan, lanjut dia, ada indikasi masing-masing penyedia jasa itu saling bersaing. Kerap ia menemukan iklan yang sama milik penyedia jasa berbeda bertumpukan hingga tiga lembar. “Hampir di tiap lampu merah ada iklan seperti itu,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Koordinator Forum Pemantau Independen Winarta mengatakan iklan di fasilitas umum merupakan bentuk pelanggaran. Selain melanggar, iklan berisi tawaran jasa aborsi ilegal juga mengkhawatirkan. “Kami akan kirim surat ke penjabat walikota agar masalah ini mendapat perhatian,” katanya.

Manajer Humas dan Media Rifka Annisa Women’s Crisis Center Defirentia One mengatakan iklan tersebut menjadi indikasi adanya pihak tertentu yang memanfaatkan masalah kehamilan tak diinginkan untuk meraup keuntungan finansial. Padahal, selain ilegal, tak ada jaminan solusi yang mereka tawarkan aman, baik secara medis maupun psikologis. “Jangan mudah percaya dengan iklan semacam itu,” katanya.

Kehamilan tak diinginkan, sambung dia, biasa imbas dari kekerasan seksual. Ia menyarankan perempuan yang menjadi korban tak buru-buru mengambil langkah yang merugikan dan membahayakan bagi diri sendiri. Mereka bisa mendatangi lembaga-lembaga konseling perempuan untuk mendapat informasi yang tepat. “Setidaknya terbukalah pada keluarga,” katanya.

ANANG ZAKARIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

14 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

20 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

22 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

27 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

30 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

35 hari lalu

Salah satu peserta saat mengikuti pembelajaran pawiyatan aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.


Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

38 hari lalu

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.


Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

43 hari lalu

Kawasan Titik Nol Kilometer, ujung Jalan Malioboro Yogyakarta tampak lengang saat pelaksanaan Pemilu pada Rabu siang, 14 Februari 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.


Wisatawan Perlu Tahu, Dua Kawasan di Kota Yogyakarta Ini Jadi Pusat Kampanye Terbuka

22 Januari 2024

Stadion Mandala Krida Yogyakarta (Dok. Pemda DIY)
Wisatawan Perlu Tahu, Dua Kawasan di Kota Yogyakarta Ini Jadi Pusat Kampanye Terbuka

Di Kota Yogyakarta, ada dua tempat yang disiapkan menjadi pusat kampanye terbuka, kemungkinan akan padat.


Yogyakarta Bidik Quality Tourism, Begini Tren Wisata 2024 Menurut Peneliti UGM

18 Januari 2024

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Yogyakarta Bidik Quality Tourism, Begini Tren Wisata 2024 Menurut Peneliti UGM

Selama kurun waktu 2023 jumlah kunjungan di Kota Yogyakarta lebih dari 7 juta wisatawan.