TEMPO.CO, Semarang - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta seluruh masyarakat tidak terlalu reaktif terkait dengan kebijakan imigrasi yang diterapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang melarang tujuh negara berpenduduk muslim masuk wilayah Amerika Serikat.
“Masyarakat Indonesia, khususnya umat muslim, tidak terlalu reaktif menanggapi kebijakan tersebut,” kata Lukman Hakim, setelah menghadiri wisuda sarjana di kampus Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Selasa, 31 Januari 2017.
Baca: Dubes AS: Indonesia Tak Kena Kebijakan Imigrasi Donald Trump
Lukman juga berharap pemerintah Amerika menerima masukan dan saran dari negara-negara tetangga. “Amerika juga sebagai warga dunia seharusnya menerima masukan negara lain,” katanya.
Menurut dia, presiden dan menteri luar negeri secara proaktif menyikapi perkembangan yang terjadi di negara mana pun, termasuk Amerika.
Lukman menjelaskan, Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia dan salah satu dari lima negara demokratis dengan sumber daya kekayaan alam yang sangat melimpah ruah mampu menjadi rujukan sekaligus incaran dari berbagai negara.
Baca: Jokowi Sindir Trump Soal Larangan Masuk ke AS
Hal itu menjadi potensi yang dapat dikembangkan dalam kerja sama di masa mendatang. “Tak mengherankan bangsa Indonesia disebut sebagai negara beruntung karena aneka sumber daya alam dan budaya yang begitu luar biasa,” katanya.
Setelah menghadiri wisuda, Lukman meresmikan gedung perkuliahan di Universitas Islam Walisongo Semarang. Kedatangannya ke sana disambut oleh Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dan pertunjukan tarian Semarangan.
EDI FAISOL