Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bagimu Negeri Disebut Sesat, Ini Kata Ketua Asosiasi Ponpes

image-gnews
Penyair Taufik Ismail. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Penyair Taufik Ismail. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Reaksi atas pernyataan sastrawan Taufik Ismail terhadap lagu Bagimu Negeri terus bergulir. Ketua Asosiasi Pondok Pesantren Jawa Timur menyebut Taufik keliru dalam memaknai kata sesat.

Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (Asosiasi Pesantren) Jawa Timur, Kiai Reza Ahmad Zahid menjelaskan definisi sesat adalah ketika seseorang beritikad menyekutukan Allah dengan hal selain Allah.

“Lirik lagu Bagimu Negeri itu hanya kiasan,” kata Gus Reza kepada Tempo, Selasa 31 Januari 2017.

Baca:

Taufik: Lagu Bagimu Negeri Terdengar Patriotik, tapi Sesat
Taufik Ismail Sebut Bagimu Negeri Sesat, Kiai NU: Berlebihan

Cucu Kiai Mahrus Ali dan menantu pendiri Pondok Pesantren Lirboyo Kiai Abdul Karim ini, mengatakan ada kriteria dan syarat tertentu untuk sebuah perbuatan dikategorikan lafadz yang menjadikan seseorang musyrik. Sedangkan musyrik menurut syariat Islam adalah perbuatan menyekutukan Allah dengan apa pun, dan merupakan kebalikan dari ajaran ketauhidan yang memiliki arti Mengesakan Allah.

Dalam konteks lirik lagu Bagimu Negeri, menurut Gus Reza adalah kiasan yang menggambarkan tentang pengorbanan bagi kemakmuran negeri. Pengorbanan itu dilakukan dengan tulus dan sekuat raga tanpa maksud menyekutukan Allah sebagai penguasa alam semesta.

“Lirik itu belum terkategori lafadz yang menjadikan seseorang musyrik,” tegas Gus Reza.

Sebelumnya, kritik serupa juga disampaikan pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kiai Abdul Muid yang mengatakan tudingan sesat terhadap lirik lagu Bagimu Negeri berlebihan. Lirik yang berbunyi “bagimu negeri, jiwa raga kami” menurut dia adalah ungkapan kecintaan terhadap Tanah Air. “Saya kira tuduhan sesat itu terlalu berlebihan,” kata Abdul Muid.

Sebagai pengagum Taufik Ismail yang kerap menghasilkan karya-karya cadas, Gus Muid--panggilan Kyai Abdul Muid--mengaku kecewa atas pernyataan tersebut. Pengetahuan Taufik Ismail yang tinggi tentang karya seni tidak seharusnya memaknai sebuah lirik lagu secara harfiah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Taufik Ismail: Tahun Ketiga Jokowi Mirip Kebangkitan PKI

Dia mencontohkan, beberapa kata bisa menjadi musyrik jika dimaknai secara harfiah. Misalnya kalimat “aku kenyang karena makan”. Jika dimaknai secara harfiah maka yang membuat kenyang seseorang adalah makan. Padahal, ada Dzat yang Maha Kuasa yang menciptakan rasa kenyang, yakni Allah SWT.

Lebih jauh Gus Muid mengajak masyarakat melihat konteks penciptaan lagu Bagimu Negeri. Lagu yang diciptakan oleh Kusbini pada tahun 1942 itu menjadi lagu wajib perjuangan dan ditetapkan sebagai lagu nasional pada 1960.

Artinya, proses penciptaan lirik lagu itu memang dimaksudkan membangkitkan kecintaan warga negara terhadap bangsa Indonesia untuk lepas dari penjajahan. Bahkan nyawa pun akan dipertaruhkan demi bangsa sesuai ajaran Islam, Hubbul Wathon Minal Iman.

“Dan cinta pada Tanah Air adalah sebagian dari iman dan diperintahkan agama,” tegas Gus Muid.

Sastrawan Taufik Ismail menyebut lagu Bagimu Negeri menyesatkan. "Bagimu negeri jiwa-raga kami?" ujarnya dalam sambutan deklarasi Alumni Universitas Indonesia Bangkit untuk Keadilan di Perpustakaan UI, Jumat, 27 Januari 2017.

HARI TRI WASONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mas Dhito Sampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemkab Kediri

2 hari lalu

Mas Dhito Sampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemkab Kediri

Pada hasil paparan terlihat mayoritas indikator kinerja utama Pemerintah Kabupaten Kediri dicapai dengan kategori sangat baik.


Mas Dhito Luncurkan Pakaian Khas Kediri Terbaru

2 hari lalu

Mas Dhito Luncurkan Pakaian Khas Kediri Terbaru

Pakaian khas Kediri terbaru menambah ragam desain seri sebelumnya. Diharapkan dapat menjadi pakaian adat.


Mas Dhito Harap Festival Kuno Kini Berdampak Nyata

2 hari lalu

Mas Dhito Harap Festival Kuno Kini Berdampak Nyata

Festival Kuno Kini digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri. Diikuti oleh 210 UMKM.


Bupati Kediri Lakukan Perombakan Pejabat Struktural dan Fungsional

5 hari lalu

Bupati Kediri Lakukan Perombakan Pejabat Struktural dan Fungsional

Para pejabat yang dilantik diminta untuk menjunjung tanggung jawab pada jabatan baru yang diemban


45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

10 hari lalu

Penampilan Adam Levine di Super Bowl/USA Today
45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

Adam Levine vokalis Maroon 5 yang juha Juri The Voice America hari ini berulang tahun ke-45. Ini karier bermusiknya dan tangga raih kesuksesan.


Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

11 hari lalu

Dua terduga pelaku asusila modus orkes musik keliling diperiksa tim penyidik Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim di Kantor Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 16 Maret 2024. Foto: ANTARA.
Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

Polisi menangkap enam orang anggota orkes musik kelilng usai viral video perbuatan asusila dua personelnya


Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

14 hari lalu

Ilustrasi senam aerobic. Dok. TEMPO/Nickmatulhuda
Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

Pakar audiologi mengingatkan dampak suara keras pada pendengaran, baik musik maupun teriakan instruktur, di pusat kebugaran atau kelas senam.


Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

15 hari lalu

Adrie Subono. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.


KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

16 hari lalu

Ketua KPK sementara, Nawawi Pomolango bersama wakil ketua KPK, Nurul Gufron (tengah) dan juru bicara KPK, Ali Fikri (kanan) memaparkan laporan kinerja dan capaian KPK Tahun 2023, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 16 Januari 2024. Sepanjang tahun 2023 KPK telah menerima 5.079 pengaduan dugaan tindak pidana korupsi, berhasil menuntaskan 94 kasus korupsi yang telah memiliki kekuatan hukum tetap, melaksanakan 8 Operasi Tangkap Tangan, 8 kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan  berhasil mengembalikan aset ke kas negara sejumlah Rp525.415.553.599. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.


Jaafar Jackson Memerankan Sang Paman dalam Film Biopik Michael Jackson, Ini Profilnya

21 hari lalu

Penampilan Jaafar Jackson yang berperan sebagai Michael Jackson dalam film MIchael. Diabadikan oleh fotografer Kevin Mazur. Instagram.com/@antoinefuquaJaafar Jackson. Instagram.com/@antoinefuqua
Jaafar Jackson Memerankan Sang Paman dalam Film Biopik Michael Jackson, Ini Profilnya

Pemeran Michael Jackson dalam film biopik Michael akan diperankan keponakannya, Jaafar Jackson. Ini profil anak Jermaine Jackson itu.