TEMPO.CO, Surabaya - Jenazah korban kapal tenggelam di perairan di dekat Kota Mersing, Johor, Malaysia, pada Senin, 23 Januari 2017, dipulangkan ke Jawa Timur. Empat tenaga kerja Indonesia ini tiba tadi malam pukul 23.40 di Bandara Juanda, Sidoarjo, menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 324.
"Seusai pengurusan administrasi, jenazah pagi ini diantar ke daerah asal dan diserahkan kepada keluarga oleh petugas Unit Pelaksana Teknis Pelayanan, Penempatan, dan Perlindungan (UPT P3TKI) Dinas Kependudukan dan Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Jawa Timur Benny Sampir Wanto melalui siaran pers, Sabtu, 28 Januari 2017.
Dua jenazah TKI berasal dari Kabupaten Sampang, satu jenazah asal Kabupaten Bangkalan, dan seorang lagi dari Kabupaten Ngawi. Mereka ialah Suhana, kelahiran 1 Juli 1976, asal Desa Bira Barat, Ketapang, Kabupaten Sampang; Sayyidah, kelahiran 7 April 1983, asal Kabupaten Sampang; Hamidah, kelahiran 2 Mei 1979, asal Desa Banyoneng Dajah, Geger, Kabupaten Bangkalan; dan Sulis Setyowati asal Margomulyo, Kabupaten Ngawi, kelahiran 31 Desember 1981.
Benny menuturkan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan (BNP) TKI memberikan uang sumbangan duka kepada keluarga masing-masing senilai Rp 5 juta. Sedangkan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Jawa Timur menyediakan fasilitas tiga ambulans, ditambah satu ambulans oleh BNP TKI. "Kami ikut berbelasungkawa, semoga almarhumah memperoleh ampunan dan diterima di sisi-Nya," ujar Benny.
Kapal yang tenggelam itu diduga membawa puluhan TKI ilegal. Mereka menyeberang dari Batam ke Johor di wilayah perairan Tanjung Rhu, Mersing, Johor Bahru, Malaysia. Mereka ditemukan masyarakat setempat pukul 09.15 di daerah Mersing.
Dari keterangan petugas tim SAR, terdapat dua orang yang ditemukan selamat, yakni seorang laki-laki warga Malaysia dan seorang perempuan warga Indonesia dari Jawa Timur. Mereka belum bisa dimintai keterangan.
ARTIKA RACHMI FARMITA