TEMPO.CO, Jakarta - Tempo Media Group melaporkan situs berita JurnalIndonesia.id ke Dewan Pers, Rabu, 25 Januari 2017. Tanpa izin, JurnalIndonesia.id telah menyebarkan wawancara dengan Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus yang dimuat di majalah Tempo.
"Penyebaran konten digital Tempo tanpa izin merupakan pelanggaran hak cipta," ujar Pemimpin Redaksi majalah Tempo, Arif Zulkifli.
Majalah Tempo memuat wawancara dengan Gus Mus dalam edisi 16 Januari 2017 dengan judul Majelis Ulama Makin Tidak Jelas. Artikel itu kemudian dipublikasikan secara utuh oleh JurnalIndonesia.id dengan judul Gus Mus: Fatwa Kok Dikawal, Dasarnya dari Kitab Apa? sehari setelah majalah Tempo itu diterbitkan.
Arif menyayangkan langkah itu. Ia juga mengatakan perbuatan tersebut mengabaikan dan tak menghargai proses yang harus dilakukan sebelum wawancara.
"Produk jurnalistik Tempo dihasilkan lewat proses yang panjang. Misalnya, sebelum mewawancarai Gus Mus, wartawan Tempo melakukan riset mendalam merumuskan pertanyaan yang tajam, melakukan editing, memastikan semua materi telah sesuai dengan kode etik jurnalistik," kata Arif.
Tempo mencoba mengkonfirmasi hal ini kepada pihak JurnalIndonesia.id lewat nomor telepon yang tertera dalam akun LinkedIn mereka. Namun nomor tersebut tidak aktif.
Konten yang dipublikasikan JurnalIndonesia.id sudah dibagikan setidaknya 23 ribu kali lewat media sosial.
EGI ADYATAMA