TEMPO.CO, Karanganyar - Kepolisian Resor Karanganyar, Jawa Tengah, membentuk tim khusus untuk mengungkap tewasnya tiga peserta Pendidikan Dasar Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Tim tersebut sudah diberangkatkan ke Yogyakarta untuk mengumpulkan keterangan dari para saksi.
Kapolres Karanganyar Ajun Komisaris Besar Ade Safri Simanjuntak mengatakan langkah ini ditempuh agar kasus kematian mahasiswa tersebut segera diketahui. "Kami tidak melakukan panggilan agar pemeriksaan bisa lebih cepat," kata Ade saat ditemui di Markas Polres Karanganyar, Selasa, 24 Januari 2017.
Baca juga:
3 Mahasiswa UII Tewas, Polisi Yakin Bisa Temukan Tersangka
Mahasiswa UII Tewas, Diinjak dan Disabet Rotan 10 Kali
Soal Mahasiswa UII, Sultan: Yang Muda Harusnya Dilindungi
Ade menjelaskan, mereka meminta keterangan sembilan saksi yang merupakan peserta pendidikan Mapala Mahasiswa UII. "Kami berfokus pada peserta, baru nanti ke panitia," ujar Ade. Polisi mendatangi para saksi di rumah dan tempat kos saksi.
"Kami mencoba mencari informasi selengkap mungkin dari hulu hingga hilir," tutur Ade. Informasi yang dibutuhkan berupa cerita dari pemberangkatan mahasiswa UII hingga saat pelaksanaan di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar.
Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi penyelenggaraan pendidikan dasar. Pemeriksaan meliputi lokasi kegiatan yang berlangsung pada 13-20 Januari 2017. Sebanyak 37 peserta terlibat dalam kegiatan ini, termasuk tiga mahasiswa yang meninggal, yaitu Muhammad Fadli, Syaits Asyam, dan Ilham Nur Padmi Listiadi.
AHMAD RAFIQ