TEMPO.CO, Bima - Arif, 16 tahun, warga Naru Barat, dan Akbar, 30 tahun, warga Rai Oi, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, sama-sama tewas setelah terlibat duel maut di area persawahan So Kaleo sekitar pukul 11.15 Wita, Senin, 23 Januari 2017.
Perkelahian di area persawahan yang biasa ditanami bawang tersebut menjadi tontonan warga. Akbar tewas setelah menderita luka bacokan hampir di sekujur tubuhnya. Sedangkan Arif menyusul ke alam baka karena luka tembakan di punggung kiri. Kedua jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima untuk divisum.
Baca juga:
Polisi Ringkus Otak Pembunuhan Pemilik Toko Air Soft Gun
Cepat Rusak, LSM Pertanyakan Kualitas Jalan Parigi Mountong
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Bima Ajun Komisaris Afrizal membenarkan peristiwa perkelahian berdarah di Sape. "Iya, benar, ada laporan perkelahian tersebut. Kami sedang ke tempat kejadian perkara untuk menyelidiki lebih lanjut," katanya kepada wartawan.
Afrizal belum mengetahui dengan pasti penyebab perkelahian itu. Namun, menurut informasi yang diperoleh Tempo, perselisihan itu dipicu oleh sengketa tanah di So Kaleo yang akan dibangun sekolah menengah pertama. "Ini masalah tanah di gedung SMP 4," ucap Anwar, warga setempat.
Baca pula: Dua Pria Ini Paksa Pasangan ABG Bersetubuh, Lalu Diperkosa
Menurut dia, Arif dan Akbar memperebutkan sebidang tanah yang akan dibebaskan untuk pembangunan gedung baru SMP 4. "Korban sama-sama mengklaim memiliki tanah itu. Mereka saling mempertahankan lokasi tanah sengketa dan terjadilah perkelahian," ujar Anwar.
Menurut Pua, kerabat Arif, tanah tersebut milik keluarga Arif yang diwariskan kakeknya di Naru Barat. Namun, tanpa sebab yang jelas, tiba-tiba tanah itu diduduki Akbar. "Tanah tersebut milik Arif dari warisan kakeknya. Itu yang saya tahu," tutur Pua.
Untuk mengantisipasi bentrok warga, Polres Bima mengirim pasukan pengendali massa serta anggota reserse kriminal dan reserse mobil. Ratusan polisi dan tentara juga berjaga-jaga di perbatasan kedua desa serta sepanjang jalan utama menuju lokasi perkelahian.
AKHYAR M. NUR