TEMPO.CO, Surabaya - Mantan tersangka kasus dugaan korupsi dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur 2011-2014, La Nyalla Mahmud Mattalitti, menyatakan kembali memegang tampuk kepemimpinan Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur. Pada Jumat, 20 Januari 2017, dia memimpin rapat koordinasi Kadin Jawa Timur untuk pertama kalinya setelah divonis bebas pada 27 Desember 2016.
Dalam sambutan pertamanya itu, La Nyalla menyatakan Kadin Jawa Timur pimpinannya adalah satu-satunya di Jawa Timur yang sah. “Selama ini, ada sekelompok orang yang mengaku dan mengatasnamakan Kadin Jawa Timur di bawah kepemimpinan Saudara Basa Alim Tualeka yang jelas tidak sah karena tidak sesuai dengan UU Nomor 1 Tahun 1987,” ucapnya di Graha Kadin, Surabaya, Jumat, 20 Januari 2017.
Baca berita sebelumnya:
La Nyalla Terdakwa, Kadin Jawa Timur Terbelah?
Terbelah, Kadin Jawa Timur Klaim Pimpinan La Nyalla yang Sah
Bekas Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu lantas mengajak peserta rapat koordinasi menilik sejarah Kadin Jawa Timur sejak musyawarah daerah pertama hingga keenam pada 9-11 November 2014. Pada musda terakhir yang dibuka Gubernur Jawa Timur Soekarwo tersebut, forum menetapkan secara aklamasi dia sebagai Ketua Umum Kadin Jawa Timur periode 2014-2019 untuk kedua kalinya.
“Pelantikan pun dilakukan di hadapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi pada 17 Juni 2015. Kepengurusan masih berjalan baik dan normal,” ujarnya.
La Nyalla mengingatkan, di tingkat nasional, kepengurusan Kadin Indonesia diketuai Rosan Perkasa Roeslani untuk periode 2015-2020 berdasarkan hasil musyawarah nasional ketujuh. Munas yang diselenggarakan pada 22-24 November 2015 itu dibuka Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Baca juga:
Desy Dicalonkan dalam Pilkada Jawa Barat, Pengamat: Baru Wacana
Status Tersangka Rizieq Shihab Dipastikan Pekan Depan
La Nyalla menyatakan segala bentuk kegiatan yang mengatasnamakan Kadin Jawa Timur selain pimpinan Rosan dan dia adalah ilegal alias tidak sah. “Kadin akan menugaskan tim advokasi untuk melakukan tindakan hukum terhadap orang-orang yang selalu menebar kepalsuan-kepalsuan,” tuturnya.
Rapat koordinasi Kadin Jawa Timur tersebut dihadiri sekitar 200 peserta. Untuk melanjutkan program kerja ke depan, La Nyalla mengharapkan jalinan sinergi antara Kadin Jawa Timur dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta para pelaku usaha. “Saya berharap semua pihak berkomitmen dan berjuang bersama menghadapi semua perkembangan yang terjadi.”
ARTIKA RACHMI FARMITA