TEMPO.CO, Sumenep - Bupati Kabupaten Sumenep KH Busyro Karim melantik pejabat dengan cara tak biasa. Biasanya pelantikan digelar di gedung pertemuan, tapi pelantikan 980 orang pejabat Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, digelar di lokasi wisata Pantai Lombang, Kecamatan Dungkek, Senin, 16 Januari 2017.
Busyro mengatakan pelantikan sengaja dipusatkan di Pantai Lombang untuk lebih mengenalkan pantai yang terkenal dengan pasir putih dan pohon cemara udangnya itu ke publik. Cara ini diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke pantai terpencil tersebut. "Saya ingin destinasi wisata Sumenep bisa bersaing dengan daerah lain," kata dia, Senin, 17 Januari 2017.
Baca juga:
Gempa Deli Serdang, Sejumlah Rumah Rusak
Menurut Busyro, tidak hanya pantai Lombang, destinasi wisata lain juga akan dikembangkan untuk menyukseskan program visit Sumenep 2018. Dia yakin, bila potensi wisata bisa dikembangkan secara maksimal, perekonomian masyarakat sekitar akan meningkat. Serta bisa meningkatkan pendapatan asli daerah. "Ke depan, semua kegiatan pemerintah secara bergilir akan digelar di destinasi wisata," ujar dia.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Sumenep Sofiyanto mengatakan, untuk membenahi berbagai fasilitas obyek wisata telah disediakan anggaran Rp 4 miliar dalam APBD 2017. "Salah satu yang akan kami benahi adalah Pantai Slopeng. Kami akan sediakan tempat selfie," kata dia.
Sofiyanto mengakui anggaran tersebut sangat minim. Namun, realisasi akan dimaksimalkan. "Untuk menambah, belum memungkinkan karena kemampuan APBD kita terbatas," kata dia.
Dibanding kabupaten lain di Madura, destinasi wisata yang dimiliki Sumenep lebih beragam. Selain pantai Lombang dan Slopeng, ada juga pantai Gili Labak. Pantai ini terkenal karena terumbu karangnya yang masih alami sehingga sangat cocok untuk pecinta snorkeling. Ke timur sedikit, ada Pulau Giliyang. Satu titik di pulau ini dikenal memiliki kandungan oksigen terbaik di dunia.
Pengelola biro perjalanan di Madura, Salmon Trip, Doni Heriyanto, mengatakan Pemkab Sumenep perlu membenahi sarana transportasi menuju destinasi wisata lintas pulau. Selama ini, kata dia, untuk ke Pulau Gili Labak, transportasi yang tersedia hanya perahu nelayan. "Perlu disediakan transportasi yang tidak membuat takut wisatawan," katanya.
MUSTHOFA BISRI